Selain itu, tekanan darah tinggi yang tidak stabil pada malam hari juga dapat memicu pembentukan urine dalam jumlah besar.
Baca Juga: Hati-Hati! Gatal Bisa Jadi Indikasi Ginjal Bermasalah, Ini Penjelasannya!
Gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif (OSA) juga dapat menyebabkan nokturia. Pada kondisi ini, pernapasan yang terhenti sesaat selama tidur dapat meningkatkan tekanan pada jantung dan mengaktifkan hormon natriuretik atrium (ANP) yang meningkatkan produksi urine.
Jika nokturia terjadi secara terus-menerus disertai gejala lain seperti ngorok keras, kelelahan di siang hari, atau pembengkakan kaki, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Pengaruh Obat-Obatan
Beberapa obat, terutama diuretik yang biasa diresepkan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi atau masalah jantung, dapat menyebabkan peningkatan produksi urine.
Selain itu, obat antidepresan, pelemas otot, obat diabetes, dan penghambat saluran kalsium juga dapat memengaruhi fungsi kandung kemih dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Jika Anda menduga bahwa obat tertentu menyebabkan nokturia, jangan langsung menghentikan penggunaannya tanpa konsultasi dokter. Diskusikan kemungkinan penyesuaian dosis atau perubahan waktu konsumsi agar tidak mengganggu tidur.
5. Perubahan Pola Tidur dan Usia
Seiring bertambahnya usia, pola tidur berubah, dengan waktu tidur yang lebih ringan dan lebih mudah terbangun. Ketika tidur lebih dangkal, sinyal dari kandung kemih yang sebelumnya diabaikan bisa terasa lebih mengganggu dan memicu keinginan untuk buang air kecil.
Untuk mengurangi terbangun di malam hari, penting untuk menjaga kebiasaan tidur yang sehat. Atur waktu tidur secara konsisten, hindari layar elektronik sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang nyaman dan gelap.
Jika terbangun, cobalah tetap tenang dan relaks sebelum memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.
Nokturia dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik dari pola konsumsi, perubahan hormonal, kondisi kesehatan, penggunaan obat, hingga perubahan pola tidur akibat penuaan.
Baca Juga: Sindrom Nefritik: Mata Merah dan Badan Bengkak Karena Penyakit Gangguan Pada Ginjal
Meskipun mungkin terlihat sepele, sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil dapat mengganggu kualitas tidur dan menurunkan produktivitas pada siang hari.
Artikel Terkait
Beredar Chat WhatsApp Mamak Pendaki Lilie Wijayati Sebelum Meninggal Dunia di Puncak Carstensz: Mak Tidur Dulu Ya!
Cuma 20 Menit, Otak Tajam Seharian! Rahasia Tidur Siang yang Bikin Panjang Umur
Kesemutan Saat Tidur: Nyaman di Awal, Bisa Jadi Sinyal Bahaya
Rahasia Air Lemon Sebelum Tidur: Benarkah Bisa Bakar Lemak?
Penelitian Mengungkapkan Otak Akan Mulai Memakan Dirinya Sendiri Saat Kekurangan Tidur Kronis