• Senin, 22 Desember 2025

Autophagy: Dampak Ketika Tubuh Berpuasa Lebih Dari 18 Jam, Berikut Manfaatnya!

Photo Author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 22:30 WIB
Ilustrasi proses autophagy dalam tubuh
Ilustrasi proses autophagy dalam tubuh

SURATDOKTER.com - Pernahkah Anda mendengar bahwa berpuasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus?

Ya, benar sekali! Di balik rasa lapar dan haus saat berpuasa, terdapat banyak manfaat luar biasa yang menanti tubuh dan jiwa kita.

Puasa, tak hanya ritual keagamaan, tapi juga cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Mari rasakan manfaat luar biasa dari berpuasa untuk tubuh dan jiwa yang lebih sehat dan bahagia!

Saat seseorang menahan rasa lapar dan haus berpuasa, terdapat proses dahsyat yang dinamakan autophagy.

Puasa, terutama puasa intermiten dan puasa air, dapat meningkatkan autophagy, memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal.

Dengan memahami manfaat autophagy dan cara memicunya melalui puasa, Anda dapat memanfaatkan momen puasa untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh secara alami.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing: Mulai dengan Garam Hingga Perasan Jeruk Nipis

Apa Itu Autophagy

Autophagy merupakan suatu istilah yang mungkin terdengar asing namun ternyata memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan bahkan memperpanjang usia.

Bayangkan tubuh Anda sebagai sebuah kota besar. Seiring waktu, kota tersebut akan dipenuhi sampah dan barang-barang yang tidak lagi terpakai.

Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kemacetan dan polusi. Autophagy adalah solusi alami tubuh untuk mengatasi hal ini.

Proses ini ibarat sistem daur ulang di dalam sel, di mana sel-sel membongkar dan menggunakan kembali komponen-komponen yang sudah rusak atau tidak lagi dibutuhkan.

Proses Autophagy dimulai ketika sel-sel mengalami stres atau kekurangan nutrisi. Proses ini menimbulkan pembentukan struktur khusus (autofagosom).

Autofagosom kemudian "menelan" bagian-bagian sel yang rusak atau tidak berfungsi, membawanya ke organel sel yang disebut lisosom.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Cleveland Clinic, Tiktok

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X