• Senin, 22 Desember 2025

Fenomena Ketawa Karier: Humor sebagai Strategi Bangun Tim yang Lebih Solid

Photo Author
- Jumat, 19 September 2025 | 01:27 WIB
Fenomena ketawa karir
Fenomena ketawa karir

Humor sebagai Perekat Tim

Selain meningkatkan kepuasan kerja, humor terbukti menjadi perekat yang memperkuat ikatan dalam tim. Canda ringan di sela pekerjaan membuat komunikasi lebih lancar dan membangun rasa kebersamaan.

Banyak pemimpin yang sengaja menggunakan humor sebagai strategi kepemimpinan. Dengan menciptakan suasana santai, jarak antara atasan dan bawahan terasa lebih cair.

Hal ini mempermudah kolaborasi, meningkatkan keterbukaan, dan membuat anggota tim lebih nyaman dalam menyampaikan ide.

Strategi Menggunakan Humor secara Sehat

Agar humor benar-benar bermanfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Gunakan humor yang inklusif. Pilih candaan yang bisa dinikmati semua orang, bukan yang menyinggung.
  2. Sesuaikan dengan situasi. Humor tepat di sela rapat panjang bisa menghidupkan suasana, tetapi berlebihan di saat serius justru mengganggu.
  3. Hindari humor agresif. Candaan sarkastik atau menjatuhkan orang lain berpotensi menimbulkan konflik.
  4. Gunakan humor untuk mendukung, bukan mengalihkan. Tawa sebaiknya membantu menguatkan semangat, bukan dipakai untuk menutupi masalah serius.

Baca Juga: Fenomena Gray Work: Beban Tambahan dari Banyak Aplikasi dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Humor di tempat kerja bukan sekadar hiburan sesaat. Ia mampu mengurangi stres, meningkatkan kepuasan kerja, memperkuat komunikasi, dan mempererat ikatan tim.

Meski penerimaan terhadap humor bisa berbeda-beda, penggunaan yang tepat menjadikannya strategi psikologis yang efektif untuk membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan solid.

Pada akhirnya, ketawa karier adalah bukti bahwa senyum dan canda bisa menjadi fondasi penting dalam membentuk tim yang produktif dan harmonis.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Kemenkes, American Psychological Association, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X