SURATDOKTER.com - Generasi Z atau Gen Z semakin identik dengan dunia kerja modern yang disebut gig economy.
Pola kerja ini mengandalkan proyek jangka pendek, kontrak lepas, dan platform digital sebagai penghubung antara pekerja dan pemberi kerja.
Bagi sebagian anak muda, pekerjaan lepas bukan lagi sekadar tambahan, melainkan menjadi sumber penghasilan utama.
Fenomena ini memberikan kebebasan sekaligus tantangan. Dari sisi psikologis, gig economy bisa memberi rasa puas karena fleksibilitas tinggi.
Namun, di sisi lain, pendapatan yang tidak menentu dapat memunculkan stres finansial yang berdampak pada kesehatan mental.
Baca Juga: Fresh Graduate di Tengah Ekonomi Lesu: Tantangan Psikologis dan Strategi Bertahan
Fleksibilitas yang Membuat Nyaman
Banyak Gen Z memilih gig economy karena bisa menentukan waktu kerja sendiri, mengatur proyek sesuai minat, bahkan memiliki lebih dari satu sumber pendapatan.
Kondisi ini memberi rasa otonomi dan kebebasan yang sering dianggap lebih menyenangkan dibanding pekerjaan kantoran tradisional.
Kebebasan ini memberi ruang bagi kreativitas dan eksplorasi diri. Anak muda bisa mencoba berbagai bidang tanpa terikat aturan kaku.
Secara psikologis, hal ini mampu meningkatkan rasa percaya diri karena mereka merasa lebih berdaya mengatur hidupnya.
Tantangan Psikologis dari Pendapatan Tidak Pasti
Di balik fleksibilitas, ada sisi yang sering terabaikan: ketidakpastian pendapatan. Bagi banyak pekerja lepas, jumlah penghasilan bisa berbeda jauh tiap bulan. Tidak ada gaji tetap, tunjangan kesehatan, atau program pensiun.
Ketidakpastian ini memunculkan tekanan mental. Rasa cemas tentang tagihan bulanan, tabungan yang terbatas, atau pekerjaan yang tiba-tiba berhenti dapat memicu stres kronis.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mengganggu pola tidur, menurunkan produktivitas, hingga berdampak pada kesehatan fisik.
Baca Juga: Gaji Tetap vs Upah Per-Jam: Mana yang Lebih Baik untuk Finansial dan Keseimbangan Hidup?
Artikel Terkait
Fenomena Gray Work: Beban Tambahan dari Banyak Aplikasi dan Dampaknya pada Kesehatan Mental
Literasi Digital Sejak Dini: Cara Efektif Lindungi Anak dari Dampak Negatif Game Online
Ketika Situasi Tidak Kondusif: Cara Bijak Orang Tua Menenangkan Anak di Tengah Kondisi Rusuh
Ketakutan Kehilangan Pekerjaan karena AI: Alarm Bagi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia
Labubu dan Fenomena Treatonomics, Kemewahan Kecil Pereda Pilu Gen Z di Tengah Krisis Ekonomi