SURATDOKTER.com - Banyak orang mungkin pernah mengalami masa di mana mereka begitu menikmati suatu hobi saat kecil, tetapi seiring bertambahnya usia, kesibukan hidup membuat hobi tersebut terlupakan.
Bagi sebagian orang, kenangan bermain sepatu roda, menggambar, atau mengumpulkan barang-barang tertentu terasa begitu menyenangkan.
Namun, kesibukan pekerjaan dan tuntutan hidup sering kali menggeser aktivitas tersebut ke dalam ingatan semata.
Beberapa psikolog berpendapat bahwa kembali menekuni hobi masa kecil dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Aktivitas yang pernah memberikan kebahagiaan di masa kecil mungkin masih memiliki efek serupa saat dilakukan di usia dewasa.
Hobi bukan sekadar bentuk hiburan, tetapi juga bisa menjadi cara untuk mengatasi stres dan memberikan kepuasan batin.
Seorang wanita bernama Oona Varga adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat menemukan kembali kebahagiaan melalui hobi lama.
Saat kecil, ia menghabiskan waktu musim dingin dengan berseluncur di atas es dan menikmati musim panas dengan bermain sepatu roda di sekitar lingkungan rumahnya. Namun, saat memasuki masa remaja, ia mulai meninggalkan kebiasaan itu.
Baca Juga: Dampak Gangguan Kepribadian Histrionik yang Hobi Drama jika Tak Ditangani dengan Tepat
Setelah bertahun-tahun berlalu, di usia 22 tahun, ia memutuskan untuk membeli sepatu roda baru dan kembali menikmati kegembiraan masa kecilnya. Ia merasa aktivitas tersebut membawa kembali rasa kebebasan dan keceriaan yang pernah ia alami dahulu.
Banyak orang mungkin memiliki pengalaman serupa. Mereka pernah menikmati bermain bola, menyusun puzzle, bernyanyi, atau membuat kerajinan tangan, tetapi perlahan-lahan meninggalkannya.
Namun, jika aktivitas tersebut dulu memberikan kebahagiaan, kemungkinan besar manfaatnya masih bisa dirasakan di masa sekarang.
Menurut Dr. Stuart Brown, seorang psikiater dan pendiri National Institute for Play, setiap orang memiliki gaya bermain yang berbeda. Ia mengembangkan konsep delapan jenis kepribadian bermain yang bisa membantu seseorang menemukan cara terbaik untuk menikmati waktu luang.
Misalnya, ada orang yang menikmati permainan kompetitif, ada yang suka mengorganisir acara, ada yang lebih senang bergerak secara fisik, dan ada pula yang menikmati kreativitas dalam seni.
Artikel Terkait
Studi Terbaru Mengatakan Suami Membuat Stress Istrinya Dua Kali Lebih Banyak Daripada Anak-Anak, Ini Kata Psikolog
Studi Terbaru Mengatakan Transgender Biasanya Alami Gangguan Mental dan Lebih Cenderung Ingin Bunuh Diri
Pernahkah Merasa Lega Setelah Mendengarkan Musik Sedih? Ini Penjelasan Psikolog
Studi Terbaru Mengungkapkan Sering Menonton Video Pendek Bisa Sebabkan Kelainan Otak
Studi Mengatakan Bahwa Seorang Narsistik Kerap Kali Merasa Dikucilkan