Suratdokter.com - Pernahkah terlintas dalam pikiran sadar atau bawah sadar saat gagal melakukan sesuatu atau tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan kemudian pikiran negatif muncul?
Misalkan kawan tidak membalas pesan kemudian beranggapan bahwa dia tidak mau berteman dengan kita lagi?
Jika pikiran-pikiran itu hinggap di otak, waspadalah sebab ada kemungkinan Anda terkena pikiran katastropik.
Baca Juga: Asap Rokok Akibatkan Depresi bagi Perokok Pasif, Bagaimana Bisa?
Apa Itu Pikiran Katastropik?
Pikiran katastropik adalah pola pikir seseorang yang cenderung suka melebih-lebihkan sesuatu. Seseorang yang suka membesarkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang belum tentu benar akan terjadi.
Cara berpikir seperti ini cenderung ke arah negatif. Pikiran seperti ini membuat emosi menjadi tidak terkendali. Suka membesarkan konsekuensi sesuatu pada level berbahaya.
Beberapa kasus tertentu, orang yang memiliki pola pikir katastropik seperti ini mempunyai tingkat emosi yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat diatasi.
Pikiran katastropik yang dipelihara membuat orang yang memilikinya menjadi rentan terkena gangguan mental, depresi hingga perasaan tertekan yang berdampak pada kesehatan fisik.
Ciri Umum Pikiran Katastropik
Ada beberapa ciri umum pikiran katastropik yang perlu diwaspadai:
1. Mudah kesal atau marah jika ada suatu hal tidak sesuai keinginan
Orang dengan pikiran seperti ini mudah merasa marah meskipun hanya karena masalah atau kegagalan kecil dalam hidupnya. Orang ini akan selalu beranggapan buruk pada orang atau pada situasi tertentu.
Baca Juga: Kisah Remaja 15 Tahun Penderita Anoksia Otak: Membunuh Orang Tua dan Menembak 25 Orang Lainnya!
2. Sibuk sepanjang waktu
Orang dengan pikiran seperti ini lebih memilih untuk sibuk mengerjakan sesuatu agar terhindar dari pikiran negatif pada dirinya. Adanya pikiran negatif tersebut membuat orang yang bersangkutan berusaha sempurna agar tidak ada konsekuensinya.
3. Pikiran yang negatif membuatnya sulit bahagia
Orang dengan pikiran seperti ini cenderung memiliki pikiran buruk senantiasa pada orang lain. Sehingga orang itu sulit menemukan kebahagiaan walau sekecil apapun.
Rasa bahagia tertutup oleh pikiran buruk tentang orang lain.
Artikel Terkait
Riset Membuktikan: Pelukan Bisa Redakan Stres! Simak Penjelasannya
Asap Rokok Akibatkan Depresi bagi Perokok Pasif, Bagaimana Bisa?
7 Dampak Kurang Bersosialisasi Dengan Orang Lain Memicu Depresi
Mengenal Mitos dan Fakta Depresi Pada Remaja: Jangan Diremehkan Begitu Saja!
Holiday Blues: Stres yang Biasa Muncul Saat Musim Liburan