Punya Pasangan Narsistik dan Sudah Terlanjur Sayang Padanya? Begini Cara Mengatasi Pasangan yang Narsistik

SURATDOKTER.com - Akhir-akhir ini heboh terdengar mengenai kata narsistik seseorang artis tertentu narsistik, atau ada kasus perceraian karena pasangannya narsistik atau bahkan orang yang Anda kenal dilingkungan sekitar adalah seorang pelaku narsistik juga. 

Apa Itu Narsistik? 

Narsistik atau lengkapnya Narcissist Personality Disorder (NPD) adalah gangguan-gangguan kepribadian dengan suatu kondisi kesehatan mental dimana orang memiliki rasa kepentingan diri sendiri yang terlalu tinggi.

Mereka membutuhkan dan mencari banyak perhatian dan sangat ingin orang lain agar dapat mengagumi mereka.

Di sisi lain, pelaku narsistik kurang memiliki kemampuan untuk memahami atau memanipulasi perasaan orang lain.

Sebenarnya dibalik kepercayaan diri mereka terlihat tinggi yang mereka miliki, mereka tidak yakin akan harga diri mereka sehingga mereka akan sangat mudah marah jika mendapat kritikan apapun.

Baca Juga: Apakah Benar Bahwa Musik dapat Meningkatkan Kesehatan Mental?

Orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik biasanya akan menyebabkan banyak masalah di berbagai bidang kehidupan seperti masalah hubungan sosial, pekerjaan, sekolah, bahkan di bidang keuangan.

Pada umumnya orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa tidak senang dan kecewa ketika mereka tidak menerima bantuan tertentu atau tidak mendapatkan kekaguman khusus yang mereka yakini itu pantas mereka dapatkan.

Mereka biasanya merasakan hubungan mereka dengan orang lain bernasib buruk dan mengecewakan, bahkan mereka merasa jika orang tidak senang berada di persahabatan.

Baca Juga: Kenalan Sama NPD yuk, Si Gangguan Kejiwaan yang Ternyata Banyak Diidap Orang-Orang

NPD ini biasanya dialami oleh kaum lelaki dibandingkan dengan kaum wanita dan umumnya dimulai pada usia remaja atau dewasa muda.

Beberapa anak mungkin memilki gejala narsisme, namun ini juga merupakan ciri khas usia mereka dan tidak berarti mereka akan berkembang menjadi kelainan kepribadian narsistik pada usia yang lebih besar.

Gejala Narsistik

Gejala dan tingkat keparahan narsistik bisa berbeda antar tiap orang. Namun biasanya gejalanya berupa:

• Memiliki rasa kepentingan sendiri yang terlalu tinggi dan membutuhkan kekaguman berlebihan yang terus menerus.
• Merasa mereka berhak mendapatkan keistimewaan dan perhatian khusus.
• Berharap diakui sebagai yang unggul meskipun tanpa adanya suatu prestasi.
• Menjadikan prestasi dan bakat tampak lebih besar dari yang sebenarnya.
• Disibukan dengan fantasi kesusksesan, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna.
• Percayalah mereka lebih unggul dan hanya dapat menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang sama spesialnya.
• Bersikap kritis dan meremehkan orang yang dirasa tidak penting.
• Mengharapkan bantuan khusus dan mengharapkan orang lain melakukan apa yang mereka inginkan tanpa pertimbangannya.
• Memanfaatkan orang lain untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
• Memiliki keengganan atau tidak mampu mengenali perasaaan dan kebutuhan orang lain.
• Iri pada orang lain namun di sisi lain juga mereka yakin orang lain iri kepada mereka.
• Berperilaku sombong.
• Bersikeras mendapatkan yang terbaik.

Pada saat yang sama pelaku penderita narsistik akan sulit mengadapi kritik. Jika pelaku narsistik mendapat kritik, maka biasanya mereka: