Suratdokter.com - self diagnosis adalah sebuah kondisi dimana seseorang mengklaim kondisi medis pada dirinya sendiri tanpa diagnosa ilmiah dari para ahli.
Bisa terjadi ketika menonton konten tiktok tentang mental illness misalnya, lalu karena merasa relate dengan ciri-ciri yang dijabarkan pada konten tersebut, seseorang mengklaim bahwa ia memiliki mental Illness.
Hal itu merupakan salah satu contoh dari self diagnosis. Tentu hal ini memiliki efek negatif yang berbahaya bagi kesehatan mental.
Baca Juga: Tips Mengelola Stres dan Meningkatkan Kesehatan Mental
Fenomena Self Diagnosis di Indonesia
Isu tentang Kesehatan mental sedang menjadi topik yang hangat dibicarakan, di Indonesia sendiri menurut survei terbaru I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) pada tahun 2022, gangguan mental banyak dialami remaja, angkanya mencapai 26,7 persen dan hanya 2,6 persen remaja yang menggunakan layanan konseling.
Penyebab Kesehatan mental pada remaja bisa bermacam-macam seperti tekanan di bidang akademik, bullying, dan sosial media. Menurut Kemenkes Banyaknya konten sosial media yang bertebaran di internet menjadi salah satu terjadinya salah persepsi.
Kadang seseorang yang merasa suasana hatinya mudah berubah menganggap dirinya bipolar padahal bisa jadi itu orang moody, contoh lainnya adalah orang yang mengklaim memiliki mental disorder bisa jadi hanya perasaan takut sesaat, atau menjalani hari yang buruk tidak sama dengan depresi, kesalahan persepsi itu bisa disebabkan karena self diagnosis.
Baca Juga: Mengenal Gangguan Mental Bipolar, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Self Diagnosis terjadi ketika seseorang mengidentifikasi suatu kondisi yang dapat mempengaruhi dirinya sendiri. Bentuk riset yang biasanya dilakukan seperti membaca artikel-artikel di internet, menonton konten youtube atau tiktok.
Ketika di dalam konten-konten itu membahas ciri-ciri penyakit mental, bisa jadi seseorang dengan mudahnya menyimpulkan gejala-gejala yang terjadi pada mereka, merupakan tanda penyakit mental.
Padahal proses diagnosis yang sah sendiri membutuhkan kontribusi dari berbagai ahli dibandingkan klaim semata.
Baca Juga: Punya Masalah Kesehatan Mental Pertanda Lemah? Cek Juga Mitos Lainnya!
Kenapa seseorang melakukan self diagnosis?
Ada tiga kenapa seseorang melakukan self diagnosis, antara lain dirangkum sebagai berikut:
1. Maraknya Informasi yang tidak memiliki dasar ilmiah
Dikutip dari situs charliehealth.com, penelitian baru-baru ini menunjukan lebihdari separuh video yang membahas Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) di tiktok adalah konten yang menyesatkan.
Artikel Terkait
5 Manfaat Self Journaling bagi Kesehatan Mental
Apa Benar, Gen Z Paling Melek terhadap Kesehatan Mental?
Alasan Gen Z Harus Lebih Sadar pada Kesehatan Mental, Ini yang Bisa Dilakukan Generasi Sebelumnya
Fakta atau Mitos, Benarkah Melihat Foto Orang yang Disukai Dapat Membuat Kesehatan Mental Baik dan Menambah Energi?
Berikut adalah Makanan-makanan yang Baik untuk Kesehatan Mental: Pecinta Yogurt Wajib Tahu!