Oleh karena itu, obsesi bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit mental, seperti gangguan kecemasan dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Orang yang menderita obsesi mengalami kesulitan mengendalikan pikiran dan perasaannya terhadap sesuatu.
Selain itu, obsesi dapat menyita banyak waktu dan tenaga karena pelaku terus menerus memikirkan dan memperhatikan hal yang menjadi obsesi mereka.
Ciri-ciri Obsesif
Orang yang obsesif dapat dikenali dari ciri-cirinya, yaitu:
-
Kecemasan Parah
Orang yang mengalami pikiran obsesif sering kali merasa cemas atau khawatir terhadap suatu hal atau pikiran tertentu.
Ketakutan ini sering kali berlebihan dan sulit dikendalikan sendiri.
-
Selalu Berpikir
Obsesi dapat dikaitkan dengan pikiran yang muncul terus-menerus di otak dan sulit dihentikan.
Pikiran-pikiran ini dapat berupa ketakutan, kekhawatiran, atau obsesi yang tidak berdasar terhadap kebersihan, keselamatan, atau kinerja.
-
Hilangnya Kendali
Orang yang menderita obsesi mengalami kesulitan mengendalikan pikiran dan emosinya.
Hal ini membuat mereka merasa tidak berdaya dan sulit mengubah pikiran dan perilakunya.
-
Perubahan Perilaku
Obsesi juga dapat mengubah perilaku seseorang. Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan dan memperhatikan hal-hal yang mereka sukai.
Selain itu, mereka mungkin merasa kesulitan menghadapi kehidupan sehari-hari karena terlalu sibuk terobsesi dengan sesuatu.
-
Gangguan Emosi
Pikiran obsesif dapat menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi pada seseorang.
Umumnya, orang dengan pikiran obsesif sulit menikmati hal-hal yang biasa mereka nikmati.
Sehingga mungkin dapat kehilangan minat pada aktivitas sosial dan hobi.
Artikel Terkait
Sering Dikira Sama, Padahal ini Perbedaan OCD dan Perfeksionis
Ciri-ciri Mengalami Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Kenali dengan Segera untuk Dapatkan Penanganan Tepat
Mengapa Seseorang Dapat Memiliki Gangguan Kepribadian? Simak Penyebabnya!
Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid, Ada Tips untuk Mengatasinya Lho!
Mengenal Gangguan Kepribadian Anankastik Si Paling Teliti, Gejala dan Penyebabnya