Gejala OCPD
Orang dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif memiliki pemikiran (prasangka) yang terobsesi pada keteraturan, kesempurnaan (perfeksionisme), pengendalian mental, dan hubungan dengan orang lain (hubungan interpersonal).
Kondisi ini ditandai dengan gejala sebagai berikut:
- Pikiran menjadi begitu terpaku pada detail kecil, aturan, prosedur, daftar, dan jadwal sehingga lupa tujuan utama dari tugas yang harus dilakukan.
- Perfeksionisme yang berlebihan. Hasil pekerjaan tidak memenuhi standar yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tidak terselesaikannya pekerjaan.
- Komitmen berlebihan terhadap pekerjaan (bukan karena alasan finansial) yang merusak hubungan dengan keluarga, teman, atau orang di sekitar.
- Sangat kaku dan tidak fleksibel dalam nilai-nilai moral dan etika.
- Tidak membuang barang-barang yang tidak lagi digunakan atau mengatur dan sering membersihkan rumah.
- Tidak dapat mendelegasikan pekerjaannya kepada orang lain, dan tidak dapat bekerja dengan orang lain kecuali mereka mengikuti standar dan kebiasaan kerja yang sama.
- Tidak ingin mengeluarkan uang untuk kepentingannya sendiri atau untuk kepentingan orang lain.
- Sangat keras kepala serta kaku
Perbedaan Utama Antara OCD dan OCPD
Ada beberapa persamaan antara OCD dan OCPD, antara lain mengenai pemikiran dan perilaku kaku yang terfokus pada keteraturan dan perfeksionisme.
Baca Juga: Adakah Jenis Sayuran yang Dilarang Untuk Ibu Hamil Konsumsi? Cek di Sini!
Namun, ada beberapa perbedaan besar di antara keduanya, yaitu:
- Gangguan obsesif-kompulsif atau OCD biasanya dialami hanya pada satu aspek tertentu, misalnya ketakutan akan kebersihan yang menyebabkan pasien terus menerus mencuci tangan. Hal ini berbeda dengan perfeksionisme OCPD yang lebih inklusif dalam segala aspek kehidupan.
- Penderita OCD melakukan perilaku kompulsif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti infeksi bakteri dari tangan yang kotor. Namun, dalam OCPD, perilaku kompulsif dilakukan karena keinginan untuk mencapai standar kesempurnaan yang sangat tinggi.
- Meskipun penderita OCD sering menganggap perilakunya tidak rasional, namun penderita OCD percaya bahwa pikiran dan tindakannya adalah yang paling tepat.
Pada dasarnya, gangguan obsesif-kompulsif adalah jenis gangguan di mana pasien melakukan perilaku berulang untuk mengurangi rasa takutnya terhadap obsesi.
Di sisi lain, orang yang terkena OCPD dicirikan oleh perfeksionisme ekstrem dalam segala hal yang mereka lakukan untuk memenuhi standar mereka sendiri, yang seringkali lebih tinggi dari standar umum. ***
Artikel Terkait
Mengenal Gangguan Mental Bipolar, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Bagaimana Cara Merawat Seseorang dengan Gangguan Borderline Personality Disorder?
Ciri-ciri Mengalami Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Kenali dengan Segera untuk Dapatkan Penanganan Tepat
Tipe Kepribadian the Reformer Ternyata Bisa Berubah Menjadi Obsesif: Ketahui Level Perkembangannya!
Mengenal Gangguan Kepribadian Anankastik Si Paling Teliti, Gejala dan Penyebabnya