Orang Tua Harus Tahu, Begini Cara Mencegah Perundungan Bagi Anak

SURAT DOKTER - Sebagai orang tua, kita mungkin merasa kecewa saat mengetahui anak-anak kita terlibat dalam penindasan—baik sebagai pelaku atau sebagai penerima.

Kita tidak dapat sepenuhnya mengendalikan kesulitan apa yang akan dihadapi anak-anak kita di dunia ini, namun kita dapat memberikan pengaruh terhadap jalan yang mereka ambil dan bagaimana mereka akan menanggapi orang-orang dan peristiwa yang mereka hadapi.

Ketika menyangkut intimidasi teman sebaya, orang tua dapat membantu dengan beberapa cara.

Baca Juga: Belajar Dari Kasus Bullying di Tambun, Ini Efek Perundungan Bagi Mental Anak

Untuk memaksimalkan peluang mereka menghindari situasi intimidasi, kita dapat memupuk keterampilan emosional dan interpersonal anak-anak, dan mendukung hubungan positif dengan teman sebaya mereka.

Bagaimana mengurangi risiko bullying pada anak Anda

Penelitian menunjukkan bahwa praktik pengasuhan anak dapat menentukan apakah anak menjadi agresif, diintimidasi, dan menjadi korban—atau tidak.

Hubungan keluarga Anda membantu membangun harapan anak-anak tentang bagaimana seharusnya perasaan suatu hubungan, apa yang membantu hubungan berjalan dengan baik, dan bagaimana mengelola masalah yang muncul dalam hubungan secara konstruktif.

Baca Juga: 7 Manfaat Masker Kunyit untuk Atasi Permasalahan Pada Wajah

Gunakan gaya pengasuhan yang otoritatif. Pola asuh otoritatif menawarkan tingkat kehangatan, cinta, dan kedekatan yang tinggi, dan pada saat yang sama memberikan batasan yang jelas dan harapan yang tinggi serta dukungan yang diperlukan untuk memenuhi harapan tersebut.

Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoritatif (dibandingkan dengan gaya pengasuhan lainnya) memiliki hasil terbaik—dengan kesehatan mental yang lebih baik, keterampilan menjalin hubungan yang lebih kuat, dan prestasi yang lebih tinggi.

Sebaliknya, anak-anak yang mengalami praktik pengasuhan yang keras akan mengalami kondisi yang lebih buruk, dan mereka lebih cenderung menjadi pelaku intimidasi atau menjadi sasaran intimidasi.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Pengobatannya

Peliharalah iklim keluarga yang positif.

Iklim keluarga adalah “rasa yang dirasakan” dalam menjalin hubungan dengan anggota keluarga lainnya dan bekerja sama dalam lingkungan rumah.

Apakah kehidupan keluarga terasa kacau dan tidak menentu, atau teratur dan mudah ditebak?
Apakah orang dewasa memberikan contoh hubungan yang mereka harapkan akan dimiliki oleh anak-anak mereka?
Apakah setiap orang merasa dihormati dan memiliki batasan pribadi yang sehat?
Apakah ekspektasi tersebut sesuai dengan tahap perkembangan anak, atau apakah ekspektasi tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah?

Setiap orang dalam sebuah keluarga membutuhkan perasaan berkuasa, namun apakah kebutuhan tersebut didukung dengan cara yang sesuai dengan perkembangannya?

Baca Juga: Atasi Nervous dan Grogi Dengan 5 Trik Ala Psikologi

Apakah anggota keluarga mengekspresikan hak pilihan yang sehat melalui negosiasi dan penyelesaian masalah yang rasional dan sesuai usia—misalnya, memberikan pilihan terbatas kepada anak-anak prasekolah, namun membantu remaja memikirkan konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan mereka sebelumnya—atau apakah anggota keluarga menggunakan kekuasaan dengan cara mendominasi dan memanipulasi?

Apakah persetujuan merupakan nilai keluarga, misalnya, bahkan dalam memberi dan menerima pelukan?

Para peneliti semakin menyadari bahwa saudara kandung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap satu sama lain.

Baca Juga: Belajar Dari Robby Williams, Ternyata Pria Bisa Mengalami Menopause, Ini Ciri-Cirinya