Belajar Dari Panji Petualang, Ini Perbedaan Serangan Panik dan Anxiety, Banyak Diidap Remaja Masa Kini Lho...

Ada beberapa pengobatan yang dilakukan oleh dokter untuk mencegah timbulnya serangan panik atau serangan kecemasan.

Biasanya dokter akan melakukan kombinasi pengobatan yakni dengan terapi konseling dan psikoterapi (penggunaan obat-obatan).

Berikut beberapa contoh obat yang mungkin diresepkan dokter untuk penderita serangan panik atau serangan kecemasan.:

Baca Juga: 9 Tanda-tanda Umum Gangguan Jiwa

- Antidepresan: Obat-obatan ini termasuk inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin (SNRI).
- Beta-blocker: Obat-obatan ini dapat membantu mengatasi gejala fisik tertentu, seperti detak jantung yang cepat.
- Obat anticemas: Ini termasuk benzodiazepin, obat penenang yang dapat menekan gejala dengan cepat.

Namun perlu diingat, semua obat ini dapat menimbulkan efek buruk.

Bahkan SSRI dan SNRI ditujukan untuk penggunaan jangka panjang, dan perlu waktu untuk merasakan efeknya. Sementara itu, Benzodiazepin digunakan hanya untuk penggunaan jangka pendek karena mempunyai risiko ketergantungan yang tinggi.

Baca Juga: Keluar dari Zona Nyaman: Ayo Jangan Main-Main Terus!

Konseling dan psikoterapi

Terapi bicara untuk gangguan kecemasan berlebihan dan panik dapat melibatkan hal-hal berikut :

Terapi perilaku kognitif (CBT): Jenis terapi ini dapat membantu Anda melihat hal-hal yang membuat Anda khawatir dengan cara baru. Seorang konselor dapat membantu Anda mengembangkan strategi untuk mengelola pemicu ketika pemicu tersebut muncul.

Terapi kognitif: Ini dapat membantu Anda menetralisir pikiran tidak membantu yang sering kali mendasari gangguan kecemasan.

Terapi eksposur: Bentuk terapi ini melibatkan paparan terkontrol terhadap situasi yang memicu rasa takut dan kecemasan, yang dapat membantu Anda belajar menghadapi ketakutan tersebut dengan cara baru.

 Baca Juga: Penting Untuk Dipahami! Yuk Kenal Lebih Dekat Tentang Pedoman CPR Hands Only dan Napas Buatan

Teknik relaksasi: Ini termasuk latihan pernapasan, imajinasi terbimbing, relaksasi progresif, biofeedback, dan pelatihan autogenik. Seorang dokter dapat menjelaskan beberapa hal ini kepada Anda.

Seorang dokter mungkin menyarankan untuk menghadiri sesi individu, sesi kelompok, atau kombinasi keduanya.

Tapi tak perlu khawatir. Jika Anda tak ingin mengkonsumsi obat dan terapi, ada cara lain untuk mencegah timbulnya serangan panik atau serangan kecemasan, yakni lewat pengobatan ala rumahan.

Baca Juga: 10 Cara Meredakan Anxiety Disorder atau Gangguan Kecemasan

Jika Anda merasa cemas atau serangan panik datang, cobalah hal berikut:

Ambil napas dalam-dalam secara perlahan
Saat Anda merasakan napas Anda semakin cepat, fokuskan perhatian Anda pada setiap tarikan dan embusan napas.

Rasakan perut Anda terisi udara saat Anda menarik napas. Hitung mundur dari empat saat Anda mengeluarkan napas. Ulangi sampai napas Anda melambat.

Kenali dan terima apa yang Anda alami
Jika Anda pernah mengalami kecemasan atau serangan panik, Anda tahu bahwa ini bisa menjadi tantangan yang sangat berat.

Ingatkan diri Anda bahwa gejalanya akan berlalu dan Anda akan baik-baik saja.

Baca Juga: Penyebab Ketombe pada Rambut yang Harus Anda Ketahui

Latih kesadaran
Intervensi berbasis kesadaran semakin banyak digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan panik.

Mindfulness adalah teknik yang dapat membantu Anda mendasarkan pemikiran Anda pada saat ini. Anda dapat melatih kewaspadaan dengan secara aktif mengamati pikiran dan sensasi tanpa bereaksi terhadapnya.

Gunakan teknik relaksasi
Teknik relaksasi meliputi imajinasi terbimbing, aromaterapi, dan relaksasi otot. Jika Anda mengalami gejala kecemasan atau serangan panik, cobalah melakukan hal-hal yang menurut Anda menenangkan.

Baca Juga: Keuntungan dan Bahaya Waxing untuk Perawatan Kulit

Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup berikut dapat membantu Anda mencegah serangan kecemasan dan panik, serta mengurangi keparahan gejala saat serangan terjadi:

Kurangi dan kelola sumber stres dalam hidup Anda.
 
Berolahragalah secara teratur dan moderat.

Berlatih meditasi atau yoga.

Makan makanan yang seimbang.

Batasi konsumsi alkohol dan kafein serta penggunaan obat-obatan.

Baca Juga: Dapat Mencegah Kanker! Inilah 5 Manfaat Buah Duku Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui