Saraf Kejepit: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya Sebelum Terlambat

SURATDOKTER.com - Siapa sangka, di balik gerakan-gerik harian yang terlihat normal, tersembunyi ancaman yang bisa membuat tubuh tersiksa: saraf kejepit.

Kondisi ini sering kali datang diam-diam, dimulai dari rasa tidak nyaman yang diabaikan, hingga akhirnya berkembang menjadi gangguan yang membatasi gerak dan kualitas hidup seseorang.

Apa Itu Saraf Kejepit?

Saraf kejepit terjadi saat satu atau lebih saraf terdesak oleh jaringan di sekelilingnya, seperti otot, tulang, atau sendi.

Baca Juga: Scroll di Toilet Lebih dari 30 Menit, Risiko Saraf Kejepit dan Kelumpuhan Bisa Mengintai

Ingin dilanjutkan ke kalimat berikutnya atau cukup sampai sini dulu?

Tekanan ini bisa berasal dari otot yang menegang, sendi yang bergeser, atau tulang belakang yang tidak sejajar. Gangguan ini bisa terjadi di berbagai titik tubuh, terutama di area leher, punggung, bahu, dan pergelangan tangan.

Saat saraf tergencet, aliran sinyal dari otak ke bagian tubuh tertentu menjadi terganggu. Akibatnya, muncul gejala yang bisa sangat mengganggu, mulai dari rasa nyeri hingga hilangnya kekuatan otot.

Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai

Gejala saraf kejepit bisa sangat bervariasi, tergantung pada lokasi dan tingkat tekanannya. 

Meski gejalanya bisa bervariasi, ada beberapa ciri khas yang sering dirasakan, seperti:

• Rasa nyeri tajam yang menyerupai tusukan jarum atau sensasi terbakar di bagian tertentu.

• Munculnya rasa kebas atau mati rasa pada jari, lengan, kaki, atau area tubuh tertentu.

• Kesemutan yang tak kunjung hilang

• Otot terasa lemas atau kehilangan tenaga

• Sulit menggerakkan anggota tubuh secara normal