• Senin, 22 Desember 2025

Mata Anak Dikorbankan Demi Gadget? Kenapa Kacamata Jadi Tren di Usia Dini

Photo Author
- Sabtu, 29 Maret 2025 | 15:30 WIB
Mata anak karena gadget  (Widhy Lutfiah Marha )
Mata anak karena gadget (Widhy Lutfiah Marha )

 

SURATDOKTER.com- Beberapa tahun terakhir, ada pemandangan yang makin sering kita lihat anak-anak kecil, bahkan yang masih duduk di bangku TK, sudah memakai kacamata. Bukan satu dua, tapi banyak.

Seolah-olah kacamata menjadi bagian dari "seragam" masa kecil modern. Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: kenapa sekarang begitu banyak anak kecil sudah harus berkacamata? Apakah ini semata-mata soal genetik?

Atau ada sesuatu yang sedang kita abaikan dalam gaya hidup mereka sehari-hari? Dan tanpa kita sadari, jawabannya sering ada di tangan mereka sendiri: gadget.

Dari Mainan Jadi Masalah: Gadget dan Krisis Kesehatan Mata Anak

Gadget, seperti smartphone, tablet, dan televisi, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak zaman sekarang.

Banyak orang tua yang merasa gadget adalah solusi untuk mengalihkan anak dari tangisan, memberi hiburan, bahkan jadi media belajar. Tapi di balik semua itu, ada harga mahal yang dibayar: kesehatan mata anak.

Baca Juga: Sindrom Nefritik: Mata Merah dan Badan Bengkak Karena Penyakit Gangguan Pada Ginjal

Paparan layar digital dalam waktu lama terbukti berdampak buruk bagi mata, terutama pada anak-anak yang matanya masih dalam tahap perkembangan. Salah satu dampak paling nyata adalah miopi atau rabun jauh pada anak.

Ini bukan sekadar teori data dari berbagai studi menunjukkan peningkatan signifikan angka miopi di kalangan anak-anak dalam 10 tahun terakhir, dan penyebab utamanya adalah penggunaan gadget secara berlebihan. Pertanyaannya: berapa lama anak bisa menatap layar sebelum matanya ‘rusak’?

Miopi Bukan Lagi Masalah Dewasa, Anak-anak Kini Jadi Korban

Miopi terjadi ketika bola mata memanjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan dengan benar ke retina. Hasilnya? Anak sulit melihat benda yang jauh dengan jelas, dan akhirnya butuh kacamata.

Dulu, kasus miopi banyak terjadi di usia remaja atau dewasa muda. Tapi sekarang, anak usia 5—7 tahun pun sudah menunjukkan gejala. Kenapa? Karena mata anak belum sepenuhnya matang, dan saat dipaksa fokus terlalu lama ke layar dalam jarak dekat, terjadi tekanan konstan pada otot mata, yang dalam jangka panjang bisa memicu perubahan bentuk bola mata.

Lebih buruk lagi, miopi pada anak cenderung memburuk lebih cepat dibanding orang dewasa. Jika tidak ditangani sejak dini, anak bisa mengalami miopi berat di usia remaja, yang berisiko menyebabkan komplikasi lain seperti retina lepas atau bahkan kebutaan.

Jangan Sepelekan Tanda Awal: Anak Sering Menyipitkan Mata? Bisa Jadi Alarm Bahaya

Baca Juga: Waspada! Berlebihan Bermain Gadget Dapat Meningkatkan Risiko Sindrom Tech Neck

Orang tua sering kali terlambat menyadari bahwa anak mengalami masalah penglihatan. Gejala awal yang paling umum adalah anak sering menyipitkan mata saat menonton TV atau membaca, sering mengucek mata, mengeluh pusing, atau mendekatkan gadget terlalu dekat ke wajah.

Sayangnya, banyak yang menganggap ini hal biasa. Padahal ini bisa jadi tanda awal miopi. Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang pengendalian agar tidak bertambah parah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X