SURATDOKTER.com – Bayangkan terjebak di dalam tubuh yang sama sekali tak bisa bergerak, tetapi pikiran Anda tetap sadar sepenuhnya.
Inilah yang dialami oleh penderita locked-in syndrome (LIS), sebuah kondisi neurologis langka di mana hampir seluruh otot tubuh lumpuh total, namun fungsi kognitif tetap utuh.
Mereka tidak bisa berbicara, menggerakkan anggota tubuh, atau bahkan menunjukkan ekspresi wajah, tetapi masih dapat mendengar, memahami, dan berpikir seperti biasa.
Kondisi ini sering kali membuat penderitanya seolah-olah “terkunci” di dalam tubuhnya sendiri.
Dikutip dari Brain Foundation, fenomena ini terjadi akibat kerusakan batang otak, biasanya karena stroke, cedera otak traumatis, atau penyakit neurodegeneratif.
Meskipun tubuh sepenuhnya tidak bisa bergerak, beberapa penderita masih dapat menggerakkan mata atau kelopak mata, yang kemudian menjadi satu-satunya cara mereka berkomunikasi dengan dunia luar.
Baca Juga: CDC Peringatkan Akan Adanya Penyakit Virus Sudan yang Mematikan
Dalam beberapa kasus, penderita LiS dapat belajar berkomunikasi melalui teknologi yang memungkinkan mereka menyampaikan pemikiran dan perasaan hanya dengan gerakan mata.
Gejala Locked-in Syndrome
Berdasarkan tingkat keparahannya, LIS terbagi menjadi tiga kategori utama:
- LiS klasik
Penderita masih dapat menggerakkan mata atau kelopak mata untuk berkomunikasi, meskipun tubuhnya lumpuh total.
- LiS inkomplet
Penderita dapat menggerakan beberapa gerakan kecil selain mata, seperti jari atau kepala, memberikan sedikit kebebasan dalam interaksi.
- LiS total
Penderita benar-benar kehilangan semua bentuk gerakan, termasuk pergerakan mata, sehingga komunikasi hampir tidak mungkin dilakukan.
Gejala utama dari LiS adalah kehilangan kendali hampir sepenuhnya atas tubuh, kecuali beberapa otot mata yang tetap berfungsi. Beberapa tanda yang umum terjadi meliputi:
- Kehilangan Kemampuan Bergerak
Penderita LIS mengalami kelumpuhan hampir di seluruh tubuhnya, termasuk tangan, kaki, dan wajah. Mereka tidak bisa berbicara atau bergerak secara sadar kecuali melalui gerakan bola mata.
Artikel Terkait
Belajar dari Celine Dion, Apa Itu Stiff Person Syndrome, Gejala dan Terapinya?
Bahaya Overtraining Syndrome dalam Olahraga
Apa Itu Dobby Syndrome? Penyakit Kejiwaan yang Berakar dari Figur di Buku Harry Potter
Mengenal Walking Dead Syndrome Atau Delusi Cotard: Menjadi Zombie Di Dunia Nyata, Setengah Hidup dan Suka Tinggal Di Kuburan
Mengenal Toxic Shock Syndrome: Infeksi Langka yang Bisa Mematikan