• Senin, 22 Desember 2025

Dissociative Identity Disorder: Kasus Pertama di Indonesia; Wanita Surabaya yang Memiliki 9 Kepribadian

Photo Author
- Rabu, 20 November 2024 | 09:42 WIB
Kisah Anastasia Wella asal Surabaya yang memiliki 9 kepribadian
Kisah Anastasia Wella asal Surabaya yang memiliki 9 kepribadian

SURATDOKTER.com - Anastasia Wella, seorang wanita asal Surabaya, adalah salah satu pengidap Dissociative Identity Disorder (DID) atau gangguan identitas disosiatif yang jarang ditemukan di Indonesia.

Kondisi ini membuat dirinya memiliki sembilan kepribadian yang berbeda, di mana masing-masing dapat mengambil alih kesadaran tanpa kontrol dari dirinya sendiri.

Sejak usia 11 tahun, Anastasia mulai mengalami gejala yang sulit dipahami oleh dirinya dan keluarganya.

Ia kerap kehilangan waktu, merasa seperti “melompati” beberapa hari tanpa ingatan apa pun.

Kejadian ini pertama kali ia sadari saat tidur pada tanggal 7 dan terbangun dengan keheranan ketika ibunya mengatakan hari telah berganti menjadi tanggal 11.

Fenomena tersebut diikuti dengan pengakuan dari teman-temannya yang melihat dirinya melakukan hal-hal yang tidak pernah ia pelajari, seperti berenang, menari, atau membaca huruf Arab dengan fasih, meskipun ia seorang Katolik.

Baca Juga: Benarkah Gangguan Skizofrenia Mempunyai Kepribadian Ganda?

Kepribadian ganda dalam dirinya terdiri dari berbagai alter yang memiliki sifat dan kemampuan berbeda.

Misalnya, Bilqis adalah seorang perempuan Muslim berusia 21 tahun yang pandai membaca dan menulis Al-Qur'an. Lainnya adalah Naura yang dikenal mudah marah, Paula yang ahli berhitung, dan Atin yang berperilaku seperti anak kecil.

Keluarganya sempat menyangka Anastasia mengalami kerasukan dan membawanya ke tempat pengobatan alternatif.

Namun, pada tahun 2009, setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, ia didiagnosis mengidap DID.

Proses diagnosis melibatkan metode hipnoterapi yang mendokumentasikan munculnya sembilan kepribadian tersebut.

Menurut dokter, DID yang dialami Anastasia kemungkinan besar merupakan mekanisme pertahanan psikologis akibat trauma masa kecil. Gangguan bipolar yang tidak tertangani sejak kecil diduga turut menjadi pemicu, terutama saat ia berada dalam tekanan.

Kini, Anastasia menjalani terapi intensif yang perlahan membantu mengurangi kemunculan alter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X