Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kepribadian Ganda dan Bipolar

SURATDOKTER.com - Sekilas memang tidak mudah untuk mengetahui perbedaan kepribadian ganda dan bipolar. 

Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan orang sering kali salah kira bahwa keduanya merupakan kondisi gangguan kejiwaan yang sama. Padahal, nyatanya berbeda.

Maka dari itu, sering dianggap sama, berikut perbedaan kepribadian ganda dan bipolar.

Gangguan bipolar bukan berarti kepribadian ganda, begitu pula sebaliknya. Memang benar, keduanya merupakan salah satu masalah psikologis yang memiliki gejala yang begitu mirip.

Simak perbedaan  kepribadian ganda dan bipolar pada penjelasan berikut ini. 

Perbedaan Bipolar dan Kepribadian Ganda

Secara sederhana, gangguan bipolar merupakan salah satu gangguan suasana hati. Pengidap dari gangguan mental tersebut akan mengalami perubahan mood atau suasana hati yang terbilang ekstrem.

Pengidap dapat mengalami rasa sedih dan depresi secara akut juga rasa bahagia yang amat sangat di dalam satu waktu.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pengidap dari gangguan bipolar tidak pernah memiliki masalah terhadap identitas diri seperti pada kondisi yang dimiliki kepribadian ganda.

Artinya, seseorang yang mengalami gangguan bipolar tetap akan menjadi dirinya sendiri, namun akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan perubahan emosi yang terjadi secara drastis dan signifikan.

Saat sedang merasakan kesedihan dan gejala yang mengarah pada depresi, pengidap dari gangguan bipolar akan memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri hidupnya atau bunuh diri.

Mereka akan merasakan putus asa, mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, serta memiliki rasa bersalah.

Sementara itu, saat sedang merasakan senang, pengidap akan sangat energik, lebih percaya diri, dan kurangnya keinginan untuk tidur. 

Berbeda dengan penderita kepribadian ganda yang terjadi ketika seseorang memiliki kepribadian yang lebih dari satu di dalam dirinya.

Perbedaan kepribadian tersebut akan memengaruhi perilaku, perasaan serta pikiran dari pengidapnya. Ketika kondisi tersebut terjadi, pengidapnya akan mengalami gangguan pada identitas dirinya, ingatan, serta kesadaran.