Jari Tangan Mencengkram Akibat Stroke: Ini Dia Cara Mengatasinya!

Terapi ini dapat membantu mempercepat pemulihan gerakan jari tangan yang mencengkram akibat stroke.

7. Teknik Inhibisi (Inhibition Technique)
Teknik ini melibatkan posisi lengan yang terdampak stroke di atas 90 derajat selama latihan keseimbangan.

Teknik ini bermanfaat untuk mengurangi ketegangan pada otot fleksor siku yang kerap mengalami kekakuan.

Dengan mengurangi ketegangan otot, jari tangan yang mencengkram dapat lebih rileks, sehingga pasien memiliki kontrol yang lebih baik terhadap anggota tubuh bagian atas.

Baca Juga: Serem Banget! Serangan Jantung, Hipertensi, Diabetes, Stroke Jadi Penyakit Anak Muda? Jangan Sampai Kamu Salah Satunya!

8. Penggunaan Obat-Obatan
Selain terapi fisik, dokter juga dapat memberikan obat-obatan yang berfungsi untuk mengubah transmisi saraf di otak.

Meskipun obat-obatan ini tidak secara spesifik ditujukan untuk mengatasi jari tangan mencengkram, mereka dapat membantu memperbaiki kondisi neurologis secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi motorik.

9. Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT)
CIMT adalah terapi yang bertujuan untuk melatih bagian tubuh yang terdampak stroke dengan membatasi gerakan pada sisi tubuh yang tidak terdampak.

Terapi ini mendorong pasien untuk lebih sering menggunakan tangan dan jari yang terdampak, sehingga membantu meningkatkan kemampuan motorik dan mengurangi kekakuan pada jari tangan yang mencengkram.

Masalah jari tangan mencengkram atau kaku akibat stroke adalah kondisi yang umum terjadi, tetapi tidak berarti tidak bisa diatasi.

Dengan berbagai terapi yang tepat, seperti mental imagery, mirror therapy, hingga stimulasi magnetik transkranial, pasien dapat meningkatkan kembali fungsi motorik jari tangan mereka.

Penting bagi pasien stroke untuk mendapatkan penanganan rehabilitasi yang teratur dan konsisten agar pemulihan berjalan optimal.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami masalah jari tangan mencengkram akibat stroke, segera konsultasikan dengan dokter rehabilitasi medis untuk mendapatkan program terapi yang sesuai. 

***