Jika tidak segera diatasi, angina tidak stabil dapat berakhir pada serangan jantung.
3. Angina Varian (Prinzmetal)
Jenis angina ini disebabkan oleh kejang pada arteri jantung, yang mengurangi aliran darah namun sifatnya hanya sementara.
Varian angina sering terjadi dalam beberapa siklus, biasanya saat istirahat dan semalaman, dan dapat dikurangi dengan obat angina.
Baca Juga: Marisa Putri Tabrak IRT Hingga Tewas Usai Pulang Dugem: Ini Akibat Mengemudi Sambil Mabuk
4. Refrakter Angina
Merupakan kondisi di mana nyeri sering terjadi meskipun telah dilakukan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Penyebab dan Gejala Angin Duduk
Penyebab utama angin duduk adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner yang menghambat aliran oksigen darah ke jantung.
Penyempitan ini sering disebabkan oleh penyakit arteri koroner (CAD) atau aterosklerosis, yaitu timbunan plak lemak di dinding pembuluh darah. Plak ini dapat pecah atau menyebabkan pembekuan darah yang mengurangi aliran darah ke otot jantung.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya angin duduk antara lain:
- Penyakit diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi
- Penyakit jantung, termasuk gangguan struktur jantung atau pembengkakan jantung
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Gaya hidup tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau sering merokok
- Kurangnya aktivitas fisik
- Usia di atas 45 tahun
Ada pun gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa seperti ditekan atau tertimpa benda berat di bagian dada.
Nyeri ini bisa menjalar mulai dari lengan kiri, leher, rahang, hingga ke bagian punggung.
Selain nyeri dada, gejala lain yang mungkin muncul pada salah satu jenis penyakit jantung ini antara lain:
- Sesak napas
- Pusing dan mual
- Kelelahan sebelum serangan
- Pingsan
- Keringat dingin
Pada wanita, gejala angina bisa sedikit berbeda termasuk rasa tidak nyaman di leher, rahang, gigi, atau punggung, serta mual dan sakit perut.
Baca Juga: Fungsi Ginjal Sisa 3 Persen Karena Sering Makan Ini: Berikut Tips Menu Bekal yang Sehat untuk Anak
Pertolongan Pertama dan Pengobatan
Jika Anda sedang mengalami angina pectoris, langkah pertama yang harus diambil adalah langsung menghentikan aktivitas dan beristirahat.
Pengaturan napas dan berbaring dengan posisi kepala lebih tinggi dari tubuh bisa membantu. Jika Anda memiliki obat yang diresepkan dokter, seperti nitrat, gunakanlah sesuai petunjuk.
Artikel Terkait
14 Manfaat Luar Biasa Olahraga Jalan Pagi Bagi Kesehatan, Salah Satunya dapat Menguatkan Jantung
Waspada! Usia Muda Belum Tentu Aman dari Serangan Penyakit jantung, Kenali Ciri Berikut
Pelari Makassar Half Maraton Meninggal Diduga Henti Jantung: Apa Itu?
Polusi Udara dan Kesehatan: Dampak Buruk Partikel PM2.5 terhadap Kesehatan Jantung
Kabar Duka: Dokter Sekaligus Influencer Helmiyadi Kuswardhana Meninggal Karena Henti Jantung