Waspada! Usia Muda Belum Tentu Aman dari Serangan Penyakit jantung, Kenali Ciri Berikut

SURATDOKTER – Penyakit jantung terjadi karena adanya gangguan terhadap fungsi bagian jantung yaitu  pembuluh darah jantung, selaput jantung, katup jantung, juga otot jantung.

Serangan penyakit ini bukan tiba-tiba, terdapat faktor pemicu yang menyebabkan gagal fungsi misalnya karena sumbatan pembuluh darah, timbul peradangan, infeksi, atau kelainan bawaan.

Gangguan kesehatan yang dahulu menyerang usia di atas 50 tahun, dalam kurun waktu dekade belakangan, pasien penyakit jantung yang antre di poli justru usia muda.

Oleh karena itu, penting bagi semuanya untuk mengenali ciri penyakit jantung agar dapat dilakukan tindakan tepat bahkan preventif sejak muda.

Baca Juga: Hindari Sering Marah-marah, Bisa Berdampak pada Kesehatan Jantung

Serangan Jantung Menghampiri Usia Muda

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 bahwa jumlah penderita penyakit jantung setiap tahun meningkat.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di tahun tersebut tidak kurang dari Rp9 triliun membiayai penyakit mematikan ini.

Termasuk di dalamnya untuk membiayai usia muda masih produktif yang terserang gangguan fungsi jantung, sejumlah 2-6 persen dari total penderita.

Kondisi ini ditengarai dari pola makan anak muda yang mengundang risiko serangan jantung antara lain konsumsi menu tidak sehat, merokok tanpa dibarengi olahraga.

Pola hidup tersebut mudah menuju melemahnya imun sehingga terkena obesitas, diabetes, hipertensi, kadar kolesterol tidak stabil selain menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Kesehatan Jantung, Salah Satunya dengan Rutin Berolahraga

Ciri Penyakit Jantung di Usia Muda yang Harus Dicermati

Datangnya gangguan jantung bisa jadi menimbulkan berbagai gejala yang berbeda pada setiap orang tetapi ada beberapa ciri untuk waspada, antara lain:

1. Tubuh mudah lemah

Lemahnya tubuh lemas karena aktivitas, apalagi berupa fisik berat dan seharian, adalah normal sebagai reaksi keluarnya banyak energi.

Namun, jika tubuh lemah bahkan dibarengi napas tersengal-sengal tanpa melakukan aktivitas berat, perlu diwaspadai, konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan.