Bukan Sakit Flu Biasa, Kenali Gejala ISPA pada Si Kecil!

SURATDOKTER.com - ISPA singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, apakah ispa berbeda dengan flu biasa? 

ISPA dapat disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk, pilek, demam ataupun sesak.

Pengobatan dapat dilakukan untuk mengatasi gejalanya, kita harus berikan cairan dan nutrisi yang cukup agar anak tidak dehidrasi maupun lemas.

Baca Juga: Gelombang Baru Covid-19 di Singapura, Gejalanya Lebih Parah?

Gejala ISPA

Gejala awal yang harus diwaspadai orang tua pada ISPA adalah apabila ISPA mengenai paru-paru atau biasa yang disebut pneumonia.

Gejala awalnya adalah nafas cepat dan sesak. Pada saat bernapas anak menggunakan otot bantu nafas tambahan dimana ketika bernafas terdapat tarikan dinding ke dalam ataupun retraksi.

Tandanya adalah jika anak sesak pada saat dia menarik nafas ada cekungan baik di bawah tulang dada maupun di sela-sela iga. Hidung kembang kempis juga menandakan anak mengalami sesak nafas.

Baca Juga: Studi Baru: Orangutan Menggunakan Akar Kuning Untuk Penyembuhan Luka, Simak Manfaat Lain

Jika ada gejala-gejala tersebut lebih baik untuk segera di bawa ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat apakah membutuhkan rawat inap maupun penanganan lebih lanjut.

Selain nafas cepat dan sesak, terdapat gejala ISPA yang lain, diantaranya adalah, hidung tersumbat dan mengeluarkan ingus, dahak keluar secara berlebihan, bersin dan pilek, nyeri kepala, demam, mudah lelah sampai malas beraktivitas, tenggorokan sakit, dan suara serak.

ISPA yang disebabkan virus bertahan kurang lebih 1-2 minggu, kekebalan tubuh anak yang baik akan dapat melakukan penyembuhan tubuhnya lebih cepat dan meminimalisir gejala.

Baca Juga: Kenali Generasi Strawberry: Lonjakan Kasus Bullying, Dampak dan Cara Mencegah

Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan ISPA antara lain Adenovirus, Rhinovirus, Virus coxsackie, Virus Parainfluenza, Human metapneumovirus.

Selain itu, ISPA juga dapat disebabkan oleh bakteri seperti Corynebacterium diphteriae, Kelompok A dan C beta-hemolytic streptococci, Neisseria gonorrhoeae, dan Chlamydia pneumoniae.