SURATDOKTER.com - Data terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan adanya peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pascapandemi.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaporkan jika sekitar 146.000 kasus ISPA terjadi setiap bulan pada tahun ini.
Menariknya, meskipun angka ini lebih tinggi dibandingkan periode pandemi, angka tersebut masih konsisten seperti kasus yang pernah terjadi di tahun 2018 dan 2019.
Baca Juga: Simak 5 Cara Efektif dan Mudah untuk Mengecilkan Perut Buncit
Membandingkan Kasus ISPA di Jakarta Dulu dan Sekarang
Statistik ini memunculkan beberapa pertanyaan penting.
Mengapa peningkatan tersebut tidak dianggap drastis jika dibandingkan dengan angka sebelum pandemi?
Ani Ruspitawati, Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, memberikan kejelasan. “Tren penyakit terkait kualitas udara tidak sehat pada tahun 2023, antara lain ISPA, pneumonia, dan asma, tidak jauh berbeda dengan era sebelum pandemi,” jelasnya.
Baca Juga: Pengobatan Alami Untuk Ketombe: Apakah Mengoleskan Minyak Kelapa dan Lemon Dapat Membantu?
Apa itu ISPA?
ISPA adalah “Infeksi Saluran Pernapasan Akut”.
Ini mengacu pada infeksi yang mempengaruhi saluran pernafasan dan dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.
ISPA dapat berkisar dari kondisi ringan seperti flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti pneumonia.
Mengingat kondisi lingkungan dan faktor lainnya, penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di banyak wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Gak Perlu Ribet! Inilah 10 Cara Untuk Melepaskan Diri Dari Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Peran Cuaca dalam Kesehatan Pernafasan
Tren fluktuasi kasus ISPA diperkirakan terjadi karena kondisi cuaca yang bervariasi. Biasanya, angka-angka ini melonjak di awal tahun.
Namun Ruspitawati mencontohkan, ada anomali pada tahun 2023.
“Kami belum melihat penurunan seperti yang diharapkan, mungkin karena musim kemarau yang berkepanjangan pada tahun ini,” ujarnya.
Baca Juga: Belajar Dari Pengalaman Hidup Novak Djokovic, Intip Rahasia Diet Sang Bintang Tenis Dunia, Auto Jadi Sehat
Ini bukan hanya tentang pola cuaca jangka pendek. Isu perubahan iklim yang lebih luas harus diatasi.
Artikel Terkait
Kualitas Udara Jakarta Peringkat Kedua Terburuk Sedunia, Apa Saja Langkah yang Telah Diambil Pemerintah?
Mengatasi Polusi Udara, Jokowi Perintahkan WFH di Jakarta
Waspada Kasus ISPA di Jakarta Imbas Polusi Udara Tinggi
Apa Itu ISPA, Infeksi Saluran Pernapasan Akut dan Gejalanya
Warga di Ibukota Wajib Waspada ! Jakarta Dinobatkan Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Ini Alasannya