• Senin, 22 Desember 2025

Kenapa Kepala Selalu Pusing Setelah Menangis? Berikut Alasannya!

Photo Author
- Senin, 26 Februari 2024 | 22:13 WIB
Ilustrasi  pusing (Freepik/jcomp)
Ilustrasi pusing (Freepik/jcomp)

SURATDOKTER.com - Menangis merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan dan emosi kesedihan.

Biasanya hal ini dipicu oleh berbagai macam kejadian, mulai dari perasaan sedih, bersalah, marah, bahagia, menyesal, bersyukur, lega atas sesuatu dalam hidup atau disaat sedang menonton film yang menyedihkan. 

Meskipun mengekspresikan berbagai macam emosi mungkin terasa menenangkan, menangis sering kali dapat menyebabkan sakit kepala yang cukup mengganggu.

Baca Juga: Hyperemesis Saat Hamil Apakah Dampaknya Dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Penyebab Pusing Setelah Menangis

1. Masalah Sinusitis

Sakit kepala setelah menangis mungkin disebabkan oleh masalah sinusitis.

Para ahli mengatakan jika Anda menangis terlalu lama, air mata Anda bisa terkontaminasi dengan udara yang masuk ke saluran hidung sehingga menyebabkan peradangan.

Jika Anda sudah menderita sinusitis, kondisinya mungkin akan bertambah parah dan Anda mungkin juga mengalami gejala lain, seperti nyeri yang berdenyut-denyut di antara mata dan hidung.

2. Dehidrasi

Saat seseorang menangis, air mata pasti akan terus mengalir.

Jika hal ini terus berlanjut dalam jangka waktu lama, dehidrasi dan sakit kepala bisa terjadi.

Menurut para ahli, kondisi dehidrasi ringan sekalipun bisa menyebabkan sakit kepala.

3. Faktor Peradangan

Selain peradangan pada saluran hidung (sinusitis), menangis berkepanjangan juga dapat menyebabkan peradangan pada saraf wajah.

Kerusakan pada saraf wajah nantinya dapat menyebabkan sakit kepala, seperti migrain dan beberapa jenis sakit kepala lainnya.

4. Faktor Hormon Stres

Saat menangis, seseorang mengalami emosi yang intens berupa gangguan stres dan kecemasan yang dapat memicu proses di otak yang pada akhirnya menyebabkan sakit kepala dan pusing setelah menangis.

Selain itu, saat Anda menangis, tubuh Anda juga melepaskan kortisol atau hormon stres yang merangsang neurotransmiter di otak dan menyebabkan gejala fisik seperti pilek dan sakit kepala.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X