SURATDOKTER.com - Pusing dan sakit kepala setelah bangun tidur adalah hal yang sering kita alami.
Namun, terkadang kondisi ini bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti tekanan darah rendah, kekurangan zat besi, dehidrasi, hingga gangguan tidur.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih lanjut tentang penyebab pusing saat bangun tidur dan bagaimana cara mengatasi atau mencegahnya.
Penyebab Pusing Saat Bangun Tidur
1. Darah Rendah
Pusing saat bangun tidur seringkali disebabkan oleh hipotensi atau darah rendah. Tekanan darah seseorang bisa bervariasi sepanjang hari, bahkan ketika berubah posisi dari berbaring ke berdiri.
Perubahan posisi yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan perubahan tekanan darah yang drastis dalam waktu singkat. Oleh karena itu, penting untuk bangun dari tidur dengan perlahan dan tidak terburu-buru.
2. Kekurangan Zat Besi
Kadar zat besi dan hemoglobin yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen selama tidur. Hal ini dapat mengakibatkan rasa pusing saat bangun tidur.
Selain itu, kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan anemia, yang dapat mempengaruhi aliran oksigen ke seluruh tubuh dan menyebabkan sakit kepala.
Baca Juga: Kenapa Tidur Siang atau Power Nap Tetap Penting bagi Orang Dewasa? Ini Jawabannya!
3. Dehidrasi
Dehidrasi, atau kurangnya asupan cairan, bisa menyebabkan gejala pusing bahkan hingga pingsan, terutama setelah bangun tidur.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi termasuk berpuasa, berkeringat berlebihan, beraktivitas dalam suhu panas, berolahraga berat, atau kurang minum. Warna urine juga dapat menjadi indikator kecukupan cairan dalam tubuh.
Urine berwarna kuning muda menunjukkan tubuh terhidrasi dengan baik, sedangkan urine berwarna kuning tua dan pekat adalah tanda dehidrasi.
4. Hipoglikemia
Hipoglikemia, atau kadar gula darah yang rendah, juga dapat menjadi penyebab pusing setelah bangun tidur.
Gejala hipoglikemia meliputi keringat dingin dan perasaan gelisah. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes, terutama yang menggunakan obat-obatan seperti sulfonilurea atau insulin.
Artikel Terkait
Mengenal Manfaat dan Risiko Diet Buah
Jalani Diet Cepat yang Aman dengan 5 Langkah Berikut!
Diet Karbohidrat: Apakah Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?
8 Cara Alami Menurunkan Berat Badan secara Permanen
Diet Cepat vs Diet Sehat: Mana yang Lebih Baik?