• Senin, 22 Desember 2025

Apa itu Bisul? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Photo Author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 08:42 WIB
Ilustrasi Bisul  ( iStock /  Toa55 )
Ilustrasi Bisul ( iStock / Toa55 )

SURATDOKTER.com - Bisul, disebut juga udunan, adalah benjolan berwarna merah, nyeri, dan berisi nanah.

Penyakit kulit seperti ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini biasanya terjadi di leher, ketiak, bokong, selangkangan, atau wajah.

Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Bakteri jenis ini umumnya terdapat pada kulit dan selaput lendir hidung dan tidak menjadi masalah.

Bakteri ini menginfeksi kulit ketika ada luka atau gigitan serangga. Penyebab bisul yang paling umum adalah infeksi bakteri, terutama Staphylococcus aureus.

Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori dan luka kulit sehingga menyebabkan peradangan dan pembentukan nanah.

Baca Juga: Sering Olahraga Tapi Belum Mengurangi Berat Badan? Ternyata Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menjalani Program Diet

Gejala  Bisul

Bisul merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, biasanya Staphylococcus aureus.

Gejala bisul berbeda-beda tergantung tingkat keparahan infeksinya. Gejala umum bisul meliputi:

  1. Pembengkakan Daerah yang terkena bisul biasanya bengkak dan nyeri.
  2. Kemerahan Kulit di sekitar bisul bisa menjadi merah dan tampak meradang.
  3. Nyeri Bisul seringkali menimbulkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman pada bagian yang terinfeksi.
  4. Kulit menebal Daerah sekitar bisul mungkin terasa tebal dan keras.
  5. Pembentukan Nanah Pada tahap perkembangan yang lebih lanjut, bisul bisa membesar dan berisi nanah serta tampak putih atau kuning.
  6. Peningkatan suhu tubuh Penderita bisul terkadang mengalami demam ringan hingga tinggi.
  7. Penampakan lesi Bisul biasanya muncul berupa benjolan kecil dan keras di bawah kulit yang kemudian berkembang menjadi benjolan lebih besar dan berisi nanah.

Penyebab  Bisul 

Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya Staphylococcus aureus. Bakteri ini biasanya hidup di kulit tanpa masalah.

Namun, kerusakan apa pun pada kulit, seperti lecet atau goresan, dapat memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena bisul antara lain:

  1. Luka atau kerusakan kulit Misalnya saja goresan, luka bakar, gigitan serangga, atau kerusakan lain pada kulit dapat memberikan peluang masuknya bakteri dan menyebabkan infeksi.
  2. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah Kondisi dan pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV/AIDS, dan penggunaan steroid, dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri.
  3. Kebersihan yang buruk Kurangnya kebersihan atau praktik yang tidak higienis seperti: tidak sering mencuci tangan atau memakai pakaian kotor, dan lain-lain, juga dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan menyebabkan infeksi.
  4. Kontak langsung dengan kuman Misalnya, berbagi handuk, pakaian, atau perlengkapan mandi dengan penderita bisul atau terinfeksi Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan penularan infeksi.
  5. Kondisi kulit tertentu Beberapa kondisi kulit, seperti dermatitis dan eksim, dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi.
  6. Perubahan Hormon Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas dan kehamilan dapat meningkatkan risiko bisul.

Baca Juga: Mudah Menangis Bukan Berarti Lemah! Bisa Jadi Tanda-tanda Seseorang Bermental Baja

Cara Mengatasi  Bisul 

  1. Kompres Hangat : Mengompres bisul dengan kain yang dibasahi air hangat akan mengurangi rasa sakit, mempercepat tumbuhnya bisul, dan memperlancar keluarnya nanah.
  2. Jangan Memencet: Mungkin Anda tergoda untuk memencet bisul untuk mengeluarkan nanahnya, namun hal ini sebaiknya dihindari karena dapat menyebarkan infeksi.
  3. Jaga kebersihannya: Membersihkan area memasak secara perlahan setiap hari menggunakan air hangat dan sabun antibakteri akan membantu mencegah penyebaran infeksi. Jangan menggosok area memasak dengan kuat.
  4. Mengoleskan salep antibiotik: Mengoleskan salep antibiotik atau antiseptik pada bisul akan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan. Menggunakan
  5. kompres antibiotik: Jika bisul sangat besar atau sangat nyeri, dokter mungkin akan meresepkan kompres antibiotik untuk mengatasi infeksinya.
  6. Hindari faktor risiko: Untuk mencegah penyebaran infeksi, hindari menggaruk atau memencet bisul dan menghindari berbagi handuk, pakaian, dan perlengkapan mandi dengan orang lain.
  7. Waspadai tanda-tanda infeksi: Jika bisul Anda semakin parah, terasa sangat nyeri, demam, atau terdapat tanda-tanda infeksi lainnya, segera dapatkan pertolongan medis.
  8. Perawatan Medis: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengeringkan bisul, mengeringkan bisul untuk mengeluarkan nanah, atau memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi.
  9. Jaga pola makan Anda: Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi membantu mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X