• Senin, 22 Desember 2025

Fakta Perbedaan Malaria dan DBD, Sama-Sama Disebabkan Nyamuk, tapi Beda Gejala! Simak Biar Tidak Salah Kaprah

Photo Author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 21:30 WIB
Ilustrasi. Nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit DBD (Pexels.com/Jimmy Chan)
Ilustrasi. Nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit DBD (Pexels.com/Jimmy Chan)

DBD biasanya berupa demam tinggi yang berlangsung selama 2-7 hari dan disertai gejala lain seperti nyeri otot, bintik kulit, mimisan, dan gusi berdarah.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Trombosit saat DBD: Perkuat Imunitas Tubuh

Sedangkan pada kasus malaria, demam yang terjadi biasanya bergantung pada jenis parasit penyebab penyakit.

Ada malaria tertiana yang ditandai dengan gejala demam berkala 3 hari sekali, malaria kuartana terjadi 4 hari sekali, dan tropikana yang ditandai dengan demam yang terus-menerus. 

Demam pada malaria dimulai dengan periode menggigil, kemudian berkembang menjadi demam berkeringat, disertai nyeri otot, mual, dan muntah.

Saat mendiagnosis penyakit malaria atau demam berdarah, dokter biasanya terlebih dahulu melihat riwayat kesehatan pasien. 

Sebab, penyakit malaria biasanya terjadi di daerah endemis. Dokter biasanya mendiagnosis malaria ketika orang baru saja tiba dari daerah endemis.

Namun, pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mendiagnosis secara pasti apakah seseorang menderita malaria atau DBD.

Cara Mencegah

CDC merekomendasikan tindakan pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk. Berikut  yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit DBD dan malaria: 

  • Oleskan obat nyamuk pada kulit yang terkena. Contoh bahan yang direkomendasikan meliputi 20-35% N,N-diethyl-meta-toluamide (DEET).
  • Kenakan baju berlengan dan celana panjang saat berada di luar ruangan dan di malam hari.
  • Jika tidak memiliki AC di kamar, gunakan kelambu di atas tempat tidur. Untuk perlindungan lebih lanjut, rawat kelambu dengan insektisida permetrin.
  • Nyamuk dapat menggigit pakaian tipis, jadi semprotkan pakaian dengan insektisida atau obat nyamuk lainnya.
  • Semprotkan kamar tidur dengan piretrin atau insektisida serupa  sebelum tidur.

Segera periksa ke dokter Jika mengalami sejumlah gejala di atas.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X