SURATDOKTER.COM - Hewan berbulu jika tidak dijaga kebersihannya dengan baik memiliki risiko tinggi memiliki kutu, tidak terkecuali bagi kucing. Terlebih kucing yang tidak hanya berada di dalam rumah tetapi juga sering bermain di luar rumah. Risiko terkena kutu kucing juga akan semakin tinggi.
Penyebaran dan perkembangan kutu kucing juga sangat cepat, kutu dapat berpindah ke tempat lain seperti sofa, tempat tidur maupun tempat lain yang dilewati kucing. Kucing peliharaan yang terinfeksi kutu memiliki dampak buruk bagi kesehatan kucing maupun pemiliknya.
Meskipun tidak berbahaya bagi manusia tetapi gigitan kutu kucing dapat memberikan rasa gatal dan kemerahan di kulit. Lebih detailnya simak penjelasan berikut untuk mengetahui gejala terkena gigitan kutu kucing pada manusia!
Gejala Terkena Gigitan Kutu Kucing
Kutu pada kucing memang berbeda dengan kutu yang hidup di rambut manusia. Jenis kutu yang hidup di tubuh kucing biasa disebut dengan pinjal alias Ctenocephalides felis. Ukuran tubuhnya sangat kecil kurang lebih tiga milimeter.
Kutu kucing atau pinjal memiliki kemampuan melompat dengan jarak yang cukup jauh sekitar 15 sentimeter hingga 33 sentimeter. Kemampuan melompat dengan jarak yang jauh tersebut memungkinkan berpindahnya kutu kucing ke tempat lain dengan mudah.
Terlebih ketika kita melakukan kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi, peluang berpindahnya kutu kucing ke tubuh manusia semakin tinggi. Meskipun tidak dapat menyebabkan infeksi tetapi gigitan kutu kucing atau pinjal dapat memberikan rasa gatal dan tidak nyaman pada kulit.
Rasa gatal akan diikuti nyeri, bengkak, serta kemerahan di kulit. Jika terdapat gejala tersebut ketika setelah bermain dengan kucing kesayangan segera obati dengan cara yang tepat.
Baca Juga: Mitos Seputar Kulit Berminyak yang Banyak Beredar di Masyarakat: Benarkah Tidak Mudah Keriput?
Cara Mengobati Gigitan Kutu Kucing
1. Membersihkan dengan Sabun Antiseptik
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan permukaan kulit yang terkena gigitan kutu kucing dengan sabun atau cairan antiseptik.
Pembersihan dengan sabun antiseptik dapat mengurangi rasa gatal karena dapat membersihkan dari zat antikoagulan yang terkandung dalam air liur pinjal. Tujuan lainnya adalah agar kebersihan permukaan kulit tetap terjaga sebelum dioleskan krim atau salep.
2. Menggunakan Krim atau Salep
Pemberian krim atau salep setelah permukaan kulit bersih dapat mengurangi rasa gatal dan bengkak akibat gigitan pinjal. Dilansir dari Cleveland Clinic gatal yang disebabkan gigitan kutu kucing tidak memerlukan pengobatan spesifik.
Penggunaan krim atau salep anti gatal atau yang mengandung antihistamin dapat dioleskan ke daerah gigitan kutu kucing. Salep atau krim dapat dibeli di apotik secara bebas tanpa resep dokter.
3. Mengunjungi Dokter
Jika gejala gigitan kutu kucing tidak kunjung membaik meskipun telah dibersihkan dengan sabun antiseptik dan diolesi salep, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Bisa jadi jika jenis kulit yang sensitif memerlukan penanganan khusus ketika terkena gigitan kutu kucing.
Dikhawatirkan ketika tidak kunjung sembuh terdapat kemungkinan infeksi dan diperlukan penanganan langsung dari dokter.
Artikel Terkait
Bulu Kucing Bisa Bikin Mandul, Mitos atau Fakta?
Jangan Sembarangan! Ketahui Bahaya Bulu Kucing bagi Kesehatan Manusia
Mengenal Risiko Toksoplasmosis dari Kucing Peliharaan dengan Bijak
Jarang Diketahui, Ternyata Air Liur Kucing Mengandung Antiseptik yang Bisa Mengobati Lukanya Sendiri