• Senin, 22 Desember 2025

Ibu Hamil Menderita Epilepsi, Adakah Risikonya pada Janin dalam Kandungan? Simak Penjelasannya!

Photo Author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 10:28 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil dengan Epilepsi (freepik/freepik)
Ilustrasi Ibu Hamil dengan Epilepsi (freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Epilepsi dapat menyebabkan kejang berulang. Hal ini karena terdapat aktivitas listrik yang tidak normal di otak. Epilepsi pada ibu hamil umumnya jarang terjadi. 

Namun, risiko mengalami kejang saat hamil ternyata bisa dimiliki banyak wanita tanpa disadari. 

Ketika seorang ibu hamil mengalami epilepsi, janinnya berisiko mengalami berbagai komplikasi, seperti kelainan detak jantung, cedera janin dan plasenta, kelahiran prematur, serta meningkatkan peluang keguguran.

Komplikasi yang Mungkin Dialami Ibu saat Hamil

Tentu ada kekhawatiran mengenai epilepsi selama kehamilan. Namun sebagian besar ibu penderita epilepsi mampu melahirkan anak yang sehat.

Epilepsi saat hamil dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada ibu hamil, yaitu:

  • Melambatnya denyut jantung janin
  • Cedera pada janin, lepasnya plasenta dari rahim secara prematur (abrupsio plasenta), atau keguguran akibat trauma yang dialami selama kejang.
  • Kelahiran prematur.

Selain itu, setiap ibu bereaksi terhadap kehamilan dengan cara yang berbeda. Bagi kebanyakan ibu hamil yang mengidap epilepsi, kekambuhan kejang tidak mengalami perubahan.

Namun, pada beberapa ibu hamil, ada risiko lebih tinggi untuk mengalami kejang selama kehamilan, terutama pada ibu yang kurang tidur atau tidak menggunakan obat sesuai resep.

Baca Juga: 5 Fasilitas Gratis yang Bisa Didapatkan Ibu Hamil di Puskesmas, Bisa Hemat Biaya untuk Lahiran

Sementara jika ibu tidak mengalami kekambuhan kejang selama 9 bulan sebelum hamil, maka risiko kembali mengalami epilepsi selama kehamilan akan lebih rendah.

Di samping itu, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kejang bisa memicu ketidaksuburan.

Namun, obat anti-kejang tertentu juga bisa mengurangi efektivitas alat kontrasepsi hormonal.

Supaya penggunaan kedua obat lebih tepat, ibu hamil perlu menghubungi dokter atau apoteker guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

Risiko pada Janin

Setiap obat yang dikonsumsi selama kehamilan dapat memengaruhi janin. Pada penderita epilepsi, obat kejang atau antiepilepsi dibutuhkan untuk mengontrol gejala epilepsi. 

Dari efek obat, bayi yang terlahir dari ibu penderita epilepsi mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami kejang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X