• Minggu, 21 Desember 2025

Rambut Rontok Berlebihan, Apakah Gejala dari Suatu Penyakit? 

Photo Author
- Sabtu, 13 Januari 2024 | 19:20 WIB
Ilustrasi Rambut Rontok Berlebihan (freepik @freepik)
Ilustrasi Rambut Rontok Berlebihan (freepik @freepik)

SURATDOKTER.com - Rambut terkadang bisa menjadi gambaran kondisi kesehatan tubuh. Rambut rontok berlebihan dapat menjadi gejala dari suatu penyakit. 

Rambut rontok 50 hingga 100 helai per hari masih dianggap hal yang normal. Hal ini tidak menimbulkan masalah dan tidak menyebabkan kebotakan dengan cepat. Sebab, rambut baru akan tumbuh menggantikan rambut yang rontok.

Namun, jika rambut rontok berlebihan, apalagi disertai dengan pertumbuhan rambut yang terganggu atau terhenti, kepala bisa kehilangan mahkota indahnya, baik sementara maupun selamanya.

Rambut rontok bisa jadi gejala dari penyakit apa saja

Terdapat banyak kemungkinan pemicu rambut rontok bisa jadi gejala penyakit apa saja. Menurut American Academy of Dermatology Association yang dikutip dari kompas, berikut ini beberapa di antaranya:

1. Alopecia areata

Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut atau kantong kelenjar rambut. Penderita penyakit ini biasanya mengalami kerontokan rambut di seluruh bagian tubuh, mulai dari kepala, bulu hidung, bulu telinga, bulu mata, bahkan alis.

Baca Juga: Pengalaman Menggunakan Shampo Gonta Ganti, Apakah Menyebabkan Rambut Rontok?

2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang menyebabkan terbentuknya kista di ovarium wanita. Salah satu gejala PCOS pada wanita yakni rambut rontok hingga rambut terlihat tipis.

3. Infeksi kulit kepala

Infeksi jamur atau bakteri yang menyerang kulit kepala bisa mengakibatkan rambut rontok, area kulit kepala yang terinfeksi bersisik, dan kulit yang terinfeksi mengalami peradangan.

Disamping rambut rontok, penderita infeksi kulit kepala tidak jarang juga menderita kebotakan. Namun, begitu akar permasalahan ini diobati, rambut rontok bisa sembuh dan kembali tumbuh.

4. Psoriasis kulit kepala

Psoriasis tidak sekadar muncul di kulit tubuh, tapi juga dapat menyerang kulit kepala dan menyebabkan rambut rontok.

Disamping itu, gejala psoriasis lainnya yaitu kulit rentan terhadap jerawat dan siklus menstruasi tidak normal.

5. Jaringan parut alopecia

Jaringan parut alopecia bisa terbentuk ketika folikel rambut rusak akibat peradangan. Begitu folikel rambut rusak, biasanya rambut rontok menjadi sulit tumbuh kembali.

Untuk mencegah kebotakan akibat jaringan parut alopecia, sebaiknya segera temui dokter jika terdapat peradangan di kulit kepala.

6. Infeksi menular seksual

Rambut rontok juga bisa menjadi gejala penyakit menular seksual yang tidak diobati. Namun, biasanya rambut rontok akibat infeksi menular seksual dapat kembali tumbuh setelah penyakit diobati hingga tuntas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X