SuratDokter.com- Kanker serviks, atau kanker leher rahim, adalah jenis kanker yang dimulai di leher rahim (serviks) — bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina.
Kanker ini akan berkembang perlahan selama beberapa tahun, perubahan sel dapat diidentifikasi dengan melakukan tes pap smear.
Faktor yang menyebabkan risiko utama kanker serviks adalah infeksi terhadap virus human papillomavirus (HPV).
Virüs ini merupakan kelompok virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Meskipun HPV umum dan seringkali diatasi oleh sistem kekebalan tubuh, beberapa jenis HPV tertentu dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks yang dapat berkembang menjadi kanker.
Apa yang Menyebabkan Kanker Serviks ?
Penyebab dari kanker serviks adalah infeksi dari virus HPV. Ada banyak jenis HPV, namun hanya beberapa saja yang berisiko menjadi kanker serviks.
HPV adalah infeksi yang umum dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Pada sebagian besar kasus, sistem kekebalan tubuh dapat membersihkan infeksi HPV.
Akan tetapi pada beberapa kasus, infeksi dapat bertahan dan menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks yang dapat berkembang menjadi kanker.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks meliputi:
- Infeksi HPV: Infeksi HPV, terutama oleh jenis HPV tertentu, seperti HPV tipe 16 dan 18, adalah penyebab utama kanker serviks.
- Aktivitas Seksual: Risiko kanker serviks meningkat dengan jumlah pasangan seksual dan aktivitas seksual yang dimulai pada usia muda.
- Merokok: Perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker serviks dibandingkan non-perokok. Paparan zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak sel-sel serviks dan memperburuk efek infeksi HPV.
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Resiko kanker serviks dapat meningkatkan karena lemahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan karena infeksi HIV atau penggunaan obat imunosupresan.
- Riwayat Keluarga: Beberapa kasus kanker serviks dapat memiliki faktor genetik atau riwayat keluarga, meskipun infeksi HPV tetap merupakan penyebab utama.
- Paparan DES (Diethylstilbestrol): Jika ibu hamil mengonsumsi DES, sebuah obat yang pernah digunakan untuk mengurangi risiko keguguran, anak perempuannya dapat memiliki risiko peningkatan untuk kanker serviks.
- Paparan Karsinogen Lingkungan: Paparan terhadap karsinogen lingkungan tertentu, seperti senyawa kimia yang ditemukan di lingkungan sekitar, dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar infeksi HPV dan perubahan pada sel-sel serviks tidak berujung pada kanker.
Melalui pemeriksaan rutin, seperti pap smear, dokter dapat mendeteksi perubahan pada sel-sel serviks dan mengambil langkah-langkah pencegahan atau pengobatan yang diperlukan untuk mencegah perkembangan kanker serviks.
Vaksinasi HPV juga merupakan cara efektif untuk mengurangi risiko infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Gejala dan tanda kanker serviks terkadang tidak mucul pada tahap awal namun gejala akan terlihat apabila kanker telah berkembang
Tanda dan Gejala Kanker Serviks:
- Pendarahan Setelah Hubungan Seksual: Pendarahan yang tidak normal atau pendarahan setelah hubungan seksual dapat menjadi tanda kanker serviks.
- Pendarahan yang Tidak Normal: Pendarahan di antara siklus menstruasi atau setelah menopause, serta pendarahan yang lebih banyak atau lebih lama selama menstruasi.
- Nyeri Panggul atau Nyeri Seksual: Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau nyeri selama hubungan seksual.
- Kehilangan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan dan Kelelahan: Meskipun gejala ini bersifat umum dan bisa disebabkan oleh banyak faktor, mereka juga dapat terkait dengan kanker serviks pada tahap lanjut.
- Masalah Buang Air Kecil atau Buang Air Besar: Pembengkakan atau tekanan pada kandung kemih atau rektum dapat menyebabkan masalah buang air kecil atau buang air besar.
Penting untuk diingat bahwa banyak wanita dengan kanker serviks pada tahap awal tidak mengalami gejala apa pun, itulah mengapa pemeriksaan rutin seperti Pap smear sangat penting.
Artikel Terkait
7 Jenis Infeksi Jamur pada Penderita HIV, Ketahui Cara Pencegahannya
Kelenjar Getah Bening: Pengertian, Fungsi, dan Penyebab Pembengkakan
Mengenal Metamfetamine, Nama Asli dari Sabu-sabu yang Sering Disalahgunakan
Mengurangi Gangguan Kontrol Impuls dengan 4 Pendekatan Alami
Jangan Anggap Sepele, Kenali Ciri-ciri Kanker Tulang Sejak Dini
Mahasiswa UI Ditemukan Tewas di Indekos Dalam Keadaan Tubuh Sudah Membengkak, Simak Fakta-fakta Berikut Ini