SURATDOKTER.com - Sabu-sabu, pasti anda sering mendengar nama salah satu jenis narkotika tersebut. Obat terlarang yang memiliki nama asli metamfetamine ini sering disalahgunakan dan banyak kasus di Indonesia yang berkaitan dengan pemakaian, pembuatan, hingga penyeludupan sabu-sabu. Bahkan, menurut penuturan dari perwakilan UNODC untuk Indonesia, Collie Brown, Indonesia menjadi jalur utama perdagangan metamfetamine yang berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara.
Menjadi salah satu negara tujuan peredaran kristal putih ini, tidak heran Indonesia masih bergulat dengan oknum-oknum pemakai dan penjual metamfetamine.
Mengapa metamfetamine bisa disalahgunakan? Mari kita bahas apa sih metamfetamine ini dan apa saja risiko yang dihadapi pemakai salah satu jenis narkotika ini.
Apa itu metamfetamine?
Metamfetamine, atau biasa dikenal dengan nama populer sabu-sabu, merupakan salah satu jenis obat stimultan yang mampu mempengaruhi senyawa kimia di otak dan sistem saraf manusia. Tidak seperti narkotika jenis ganja, opium dan kokain, metamfetamine didapat dari hasil sintesis laboratorium, dengan kata lain obat buatan manusia.
Metamfetamine dalam dunia kesehatan biasa digunakan untuk mengobati penderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Bahkan metamfetamine dimanfaatkan untuk membantu penderita obesitas yang tidak bisa menurunkan berat badannya dengan cara konvensional seperti diet.
Karena bisa mempengaruhi kinerja otak dan sistem saraf, metamfetamine sangatlah aditif. Banyak pengguna yang menyalaghunakan metamfetamine ini dikarenakan efek euforia yang dihasilkan dan dengan fakta bahwa obat ini sangat mudah diproduksi sehingga penyebarannya pun menjadi isu besar bagi banyak negara, termasuk Indonesia.
Karena metamfetamine bisa diproduksi dengan berbagai cara, bentuknya pun juga bisa bervariasi. Obat ini bisa berupa serbuk, kristal, bahkan ada berbentuk seperti butiran bebatuan. Warnanya pun bisa bermacam-macam: putih, kuning, cokelat, abu-abu, jingga, hingga merah muda.
Bagaimana metamfetamine disalahgunakan?
Penyalahgunaan sabu-sabu atau metamfetamine bisa dengan berbagai macam cara. Metamfetamine bisa disuntikkan langsung ke dalam tubuh, dihisap uapnya dengan menggunakan alat khusus (contohnya bong), dihirup melalui hidung, sampai diteguk langsung. Menyuntikkan atau menghisap uap metamfetamine bisa langsung mendatangkan efek yang diharapkan oleh pemakai. Efek “menyenangkan” atau euforia yang dihasilkan dari cara menghirup biasanya memerlukan waktu aktivasi sekitar 3 sampai 5 menit. Sedangkan pengguna yang meneguk langsung sabu-sabu memerlukan waktu sekitar 15 sampai 10 menit untuk mendapatkan sensasi euforia.
Baca Juga: Dampak Buruk Kecanduan Narkoba Bagi Kesehatan dan Jenis Terapi untuk Mengatasinya
Efek samping penggunaan metamfetamine
Meskipun mampu mendatangkan sensasi euforia bagi pemakainya, metamfetamine pun juga mendatangkan malapetaka kepada pengguna kristal putih ini. Berikut merupakan efek samping jangka pendek dari metamfetamine:
Artikel Terkait
Mengapa Narkoba Harus Dihindari? Ternyata ini Bahayanya Bagi Kesehatan
7 Jenis Narkoba yang Sering Disalahgunakan dan Bahayanya bagi Kesehatan