• Senin, 22 Desember 2025

Skema Ibadah Haji untuk Jemaah Sakit untuk Menjaga Keabsahan dan Makna Ibadah

Photo Author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 21:04 WIB
Ilustrasi foto ibadah haji / umroh di depan Ka’bah di Masjidil Haram.  ((Unsplash/Khawaja Umer Faooq))
Ilustrasi foto ibadah haji / umroh di depan Ka’bah di Masjidil Haram. ((Unsplash/Khawaja Umer Faooq))

SuratDokter.com - Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental.

Namun, tidak sedikit jemaah yang menghadapi tantangan kesehatan saat menunaikan ibadah ini.

Untuk memastikan ibadah tetap sah dan bermakna, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan berbagai skema yang disesuaikan dengan kondisi jemaah.

Safari Wukuf: Memastikan Keabsahan Wukuf bagi Jemaah Sakit

Bagi jemaah yang mengalami gangguan kesehatan namun masih memungkinkan untuk dibawa ke Arafah, skema Safari Wukuf diterapkan.

Dalam skema ini, jemaah diantar menggunakan ambulans atau kendaraan khusus ke Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan rukun haji yang wajib dilaksanakan.

Setelah itu, jemaah akan kembali ke fasilitas kesehatan untuk melanjutkan perawatan.

Baca Juga: Sakit di Pesawat, Calon Jemaah Haji Asal Jepara Diturunkan di Kualanamu untuk Penanganan Medis

Badal Haji: Solusi Bagi Jemaah yang Tidak Mampu Melaksanakan Wukuf

Jika kondisi kesehatan jemaah tidak memungkinkan untuk melaksanakan wukuf, maka ibadah haji dapat dibadalkan.

Dalam hal ini, petugas haji akan mewakilkan pelaksanaan ibadah haji atas nama jemaah yang bersangkutan, sehingga keabsahan ibadah tetap terjaga meskipun jemaah tidak dapat hadir secara fisik.

Skema Murur: Meringankan Beban Fisik Jemaah

Skema Murur adalah alternatif bagi jemaah yang memiliki risiko tinggi atau lanjut usia.

Dalam skema ini, jemaah melintas di Muzdalifah tanpa bermalam (mabit), yang biasanya menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji.

Langkah ini diambil untuk meringankan beban fisik jemaah dan telah mendapatkan persetujuan dari para ulama serta terbukti berdampak positif terhadap kesehatan jemaah.

Baca Juga: Pneumonia Menjadi Penyakit Terbanyak Diderita Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci

Perubahan Niat Ihram: Menyesuaikan dengan Kondisi Kesehatan

Dalam situasi tertentu, jemaah yang tidak dapat melaksanakan umrah wajib karena sakit disarankan untuk mengubah niat ihram dari haji tamattu’ menjadi haji qiran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X