• Senin, 22 Desember 2025

Pneumonia Menjadi Penyakit Terbanyak Diderita Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci

Photo Author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 19:22 WIB
Rumah Sakit Darurat di Mina suratdokter.com
Rumah Sakit Darurat di Mina suratdokter.com

SuratDokter.com - Sebanyak 99 jemaah haji asal Indonesia dilaporkan terserang pneumonia saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Mereka saat ini menjalani perawatan intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan beberapa rumah sakit di Arab Saudi.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji Asal NTT Meninggal di RS Haji Surabaya Akibat Penyakit Paru-paru

Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Pneumonia

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya kasus pneumonia di kalangan jemaah haji antara lain:

  • Kondisi Cuaca Ekstrem: Suhu udara di Makkah yang mencapai 43 derajat Celsius dapat menyebabkan dehidrasi dan menurunnya daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia.
  • Kelelahan Fisik: Aktivitas ibadah yang padat dan melelahkan dapat menurunkan sistem imun jemaah, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
  • Kepadatan dan Interaksi Sosial: Kerumunan besar selama ibadah haji meningkatkan risiko penularan penyakit menular, termasuk pneumonia.

Menurut Kepala KKHI Makkah, dr. Enny Nuryanti, pneumonia menjadi penyakit paling umum yang diderita jemaah haji Indonesia, disusul oleh demensia dan dispepsia.

Suhu udara ekstrem di Makkah, yang mencapai 43 derajat Celsius, ditengarai sebagai salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kasus pneumonia.

"Saat berada di kloter, jemaah terkena ISPA, lalu imunnya menurun dan geriatri hingga menyebabkan infeksi di paru," ujar dr. Enny.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Makkah, Begini Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Haji

Gejala dan Risiko bagi Jemaah Lansia

Gejala pneumonia seperti batuk, sesak napas, dan demam lebih rentan menyerang jemaah lansia, terutama yang memiliki riwayat penyakit kronis.

Pada lansia, gejala khas seperti sesak napas dan demam mungkin tidak muncul, namun keluhan seperti batuk, pilek, dan penurunan nafsu makan perlu diwaspadai.

Baca Juga: Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Gejala Stroke, Ini Penjelasan Dokter

Langkah Pencegahan yang Dihimbau

Untuk mencegah penyebaran penyakit, jemaah diimbau untuk selalu mengenakan masker, menjaga kebersihan tangan, mengonsumsi makanan bergizi, dan cukup minum air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X