• Senin, 22 Desember 2025

Penyakit Autoimun - Ketika Imun Tubuh Justru Menjadi Musuh

Photo Author
- Selasa, 10 Desember 2024 | 13:33 WIB
Ilustrasi penyakit autoimun yang menggambarkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri
Ilustrasi penyakit autoimun yang menggambarkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri

SuratDokter.com- Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi untuk melindungi tubuh dari ancaman eksternal, justru menyerang sel-sel dan jaringan tubuh yang sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan.

Proses ini dapat menyebabkan berbagai gangguan dan peradangan yang merusak fungsi tubuh, bahkan dalam beberapa kasus dapat berakibat fatal. 

Apa Itu Penyakit Autoimun dan Mengapa Sistem Kekebalan Tubuh Bisa Menyerang Diri Sendiri?

Sistem kekebalan tubuh kita berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit dengan mengenali dan menyerang patogen asing seperti virus, bakteri, dan jamur. Namun, pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menjadi "bingung" dan menyerang sel-sel tubuh yang sehat, menganggapnya sebagai ancaman.

Penyakit autoimun bisa mempengaruhi berbagai bagian tubuh, mulai dari kulit, persendian, hingga organ dalam seperti ginjal atau hati. Beberapa contoh penyakit autoimun yang umum dikenal adalah lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis.

Baca Juga: Kenali Gejalanya! Penyakit Crohn, Kondisi Autoimun yang Menyerang Pencernaan

Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Anda Ketahui

Penyakit autoimun mencakup lebih dari 80 jenis kondisi yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh. Berikut adalah beberapa contoh penyakit autoimun yang paling dikenal:

  1. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE):

    Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, dan jantung, dengan menyebabkan peradangan yang menyakitkan dan kerusakan jangka panjang.
  2. Rheumatoid Arthritis (RA):

    Rheumatoid arthritis (RA) merupakan jenis penyakit autoimun yang menargetkan sendi-sendi tubuh, menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, serta kekakuan yang mengganggu mobilitas.
  3. Multiple Sclerosis (MS):

    MS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang selubung pelindung saraf (mielin), yang dapat mengganggu komunikasi antara otak dan tubuh.
  4. Diabetes Tipe 1:

    Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin.
  5. Penyakit Tiroid Autoimun (Hashimoto, Graves):

    Penyakit autoimun seperti Hashimoto's thyroiditis terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, mengganggu proses produksi hormon tiroid yang vital bagi fungsi tubuh.

Gejala Umum Penyakit Autoimun: Bagaimana Mengenali Tanda-Tandanya

Gejala penyakit autoimun sangat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita penyakit autoimun meliputi:

Baca Juga: Waspada! Musim Hujan Rentan Terkena Alergi Dingin, Sebabkan Autoimun pada Tubuh

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Nyeri sendi atau otot
  • Peradangan dan pembengkakan
  • Demam ringan
  • Ruam kulit
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kesulitan bernafas (terutama pada lupus atau rheumatoid arthritis)
  • Gejala neurologis pada penderita penyakit autoimun dapat meliputi sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di tangan dan kaki

Dengan gejala yang sangat bervariasi, penyakit autoimun sering kali sulit dikenali di awal, membuat diagnosisnya menjadi tantangan tersendiri bagi banyak penderita. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala-gejala yang tidak biasa.

Apa yang Menyebabkan Penyakit Autoimun? Faktor Risiko dan Pemicu Utama

Penyebab pasti penyakit autoimun masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor berikut diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini:

  1. Faktor Genetik:

    Ada kecenderungan penyakit autoimun untuk muncul dalam keluarga. Beberapa gen tertentu dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh.
  2. Lingkungan:

    Beberapa faktor lingkungan, seperti paparan infeksi virus, bahan kimia berbahaya, atau stres kronis, dapat menjadi pemicu utama bagi individu yang sudah memiliki predisposisi genetik terhadap penyakit autoimun.
  3. Jenis Kelamin:

    Wanita lebih cenderung mengidap penyakit autoimun dibandingkan pria. Estrogen diduga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko autoimun pada wanita.
  4. Merokok dan Diet:

    Merokok dapat memperburuk gejala penyakit autoimun tertentu, sementara pola makan yang buruk juga dapat meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh.

Baca Juga: Apa itu Autoimun? Kenali Gejala dan Penyebabnya  

Pengobatan Penyakit Autoimun: Pilihan Terapi dan Pengelolaan Jangka Panjang

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit autoimun, pengobatan dapat membantu mengelola gejala, mencegah kerusakan lebih lanjut pada tubuh, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Berikut pengobatan yang umum digunakan:

  1. Obat Imunosupresan:

    Obat-obatan seperti kortikosteroid atau obat biologis digunakan untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi peradangan dan kerusakan jaringan.
  2. Obat Anti-Radang Non-Steroid (NSAIDs):

    Untuk mengatasi rasa sakit dan peradangan, obat NSAID dapat digunakan untuk meredakan gejala seperti nyeri sendi.
  3. Perubahan Gaya Hidup:

    Untuk mengurangi gejala dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, penting untuk mengelola stres, mengadopsi pola makan sehat, dan rutin berolahraga guna menjaga keseimbangan fisik dan mental.
  4. Terapi Fisik:

    Beberapa penderita penyakit autoimun yang mempengaruhi sendi atau otot dapat mengambil manfaat dari terapi fisik untuk menjaga mobilitas dan mengurangi rasa sakit.

Baca Juga: Jenis-jenis Penyakit Autoimun pada Anak, Kenali Ciri-ciri dan juga Pengobatannya disini!

Cara Mengelola Penyakit Autoimun untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Mengelola penyakit autoimun tidak hanya memerlukan pengobatan medis, tetapi juga perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Beberapa tips untuk mengelola penyakit autoimun seperti:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X