• Senin, 22 Desember 2025

Jenis-jenis Penyakit Autoimun pada Anak, Kenali Ciri-ciri dan juga Pengobatannya disini!

Photo Author
- Rabu, 1 Mei 2024 | 17:12 WIB
Ilustrasi anak diare, salah satu gejala penyakit autoimun  (Freepik/ropisme)
Ilustrasi anak diare, salah satu gejala penyakit autoimun (Freepik/ropisme)

SURATDOKTER.com - Penyakit autoimun pada anak merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh anak, menganggapnya sebagai ancaman.

Memahami jenis-jenis penyakit autoimun yang mungkin dialami anak Anda, serta ciri-ciri dan pengobatannya, sangat penting untuk pengelolaan kesehatan mereka.

Apa itu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak keliru menyerang jaringan atau organ tubuhnya sendiri, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Ini dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem pencernaan.

Baca Juga: Waspada! Musim Hujan Rentan Terkena Alergi Dingin, Sebabkan Autoimun pada Tubuh

Jenis-jenis Penyakit Autoimun pada Anak

1. Artritis Rematoid pada Anak

Merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi anak, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan nyeri pada sendi.

2. Penyakit Celiac pada Anak

Penyakit autoimun ini menyebabkan kerusakan pada usus halus anak saat mereka mengonsumsi gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, jelai, dan gandum hitam.

3. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

LES adalah penyakit autoimun yang bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, dan organ dalam lainnya.

4. Diabetes Tipe 1

Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin dalam pankreas anak, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin.

Baca Juga: Kartika Putri Idap Autoimun hingga Wajah dan Bibirnya Melepuh Akibat Alergi Obat Painkiller, Inilah Bahaya Obat Anti Nyeri

Ciri-ciri Penyakit Autoimun pada Anak

- Pembengkakan atau nyeri pada sendi yang tidak wajar.

- Ruam kulit yang terus menerus atau sering kambuh.

- Gangguan pencernaan kronis, seperti diare atau sembelit.

- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

- Kelelahan yang berkepanjangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X