4. Dampak pada Fungsi Memori dan Konsentrasi
Penggunaan obat tidur tanpa batas waktu dapat memengaruhi kemampuan otak dalam menyimpan informasi baru. Seseorang mungkin merasa mudah lupa, sulit fokus, atau kehilangan kejelasan berpikir saat menjalani aktivitas harian.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis obat penenang dapat mengacaukan proses tidur alami, terutama fase tidur yang penting untuk pemulihan otak. Akibatnya, tidur memang terjadi, tetapi tidak memberi kualitas yang optimal.
5. Risiko Overdosis
Mengonsumsi obat tidur tanpa resep menyulitkan seseorang mengenali batas aman. Tanpa pemantauan dokter, seseorang dapat mengonsumsi dosis berlebih ketika merasa obat sebelumnya tidak bekerja.
Overdosis obat tidur bisa menyebabkan penurunan kesadaran, penurunan tekanan napas, bahkan koma. Kombinasi dengan alkohol atau obat penenang lain meningkatkan bahaya berkali-kali lipat.
Baca Juga: Benarkah Mandi Sebelum Tidur Membuat Tidur Lebih Baik dan Hidup Lebih Lama?
6. Tidak Menangani Akar Masalah Insomnia
Insomnia bisa muncul karena banyak faktor: stres, kebiasaan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein berlebihan, atau kondisi medis tertentu. Obat tidur hanya menangani gejala, bukan penyebabnya.
Tanpa evaluasi medis, seseorang bisa terus menggunakan obat tidur bertahun-tahun tanpa mengetahui bahwa masalah sebenarnya adalah hormon stres yang berlebih, gangguan kecemasan, atau pola hidup yang tidak sesuai dengan ritme tubuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika seseorang mengalami kesulitan tidur selama lebih dari tiga minggu, sering terbangun tengah malam, atau merasa obat mulai tidak bekerja seperti biasanya, ini merupakan tanda bahwa evaluasi medis dibutuhkan.
Dokter dapat menentukan apakah obat tidur masih aman digunakan, harus dikurangi, atau perlu diganti dengan terapi lain seperti konseling tidur, relaksasi, atau pengaturan kebiasaan tidur.
Baca Juga: Tidur dalam Gelap, Rahasia Otak Lebih Sehat dan Tidur Lebih Optimal
Obat tidur dapat membantu ketika digunakan sesuai saran dokter, tetapi pemakaian tanpa pemantauan justru menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan saraf, pernapasan, dan fungsi otak.
Mengatasi gangguan tidur membutuhkan kombinasi gaya hidup, manajemen stres, dan pemahaman penyebabnya, bukan sekadar mengandalkan obat.***
Artikel Terkait
Tidur Tambahan Saat Weekend, Benarkah Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung 20 Persen?
Tidur dalam Gelap, Rahasia Otak Lebih Sehat dan Tidur Lebih Optimal
Benarkah Mandi Sebelum Tidur Membuat Tidur Lebih Baik dan Hidup Lebih Lama?
Posisi Tidur yang Baik Bisa Mempengaruhi Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya?
Tidur Hanya 5 Jam Sehari Bisa Kacaukan Hormon Wanita, Ini Penjelasan Medisnya