SURATDOKTER.com - Untuk sebagian orang, tidur mungkin terasa seperti hal yang sederhana. Namun bagi mereka yang sering terjaga semalaman, obat tidur bisa terlihat seperti jalan pintas.
Sayangnya, penggunaan obat tidur tanpa arahan medis justru dapat membawa masalah baru. Obat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sehingga tubuh meresponsnya dengan cara yang tidak selalu bisa diprediksi.
Di awal, seseorang mungkin merasa obat tersebut membantu. Tetapi perlahan, tubuh mulai membutuhkan dosis lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama. Dari sinilah risiko terbesar sering muncul.
Baca Juga: Tidur Hanya 5 Jam Sehari Bisa Kacaukan Hormon Wanita, Ini Penjelasan Medisnya
1. Risiko Ketergantungan dan Toleransi yang Semakin Tinggi
Obat tidur, terutama golongan penenang seperti benzodiazepine atau obat yang meniru kerjanya, memengaruhi zat kimia di otak yang mengatur rasa tenang.
Penggunaan tanpa pengawasan dapat membuat tubuh beradaptasi terlalu cepat. Orang yang awalnya hanya butuh satu tablet mungkin merasa tidak cukup setelah beberapa minggu.
Tanpa disadari, otak mulai menganggap obat sebagai satu-satunya cara untuk memulai tidur. Ketergantungan seperti ini membuat seseorang sulit berhenti, bahkan ketika efek sampingnya sudah muncul.
Kondisi ini bisa berbahaya karena gejala putus obat dapat berupa kecemasan berat, sakit kepala, tremor, hingga insomnia lebih parah dibanding sebelumnya.
2. Gangguan Pernapasan Saat Tidur
Obat tidur memperlambat aktivitas saraf, termasuk saraf yang mengatur pernapasan. Pada orang dengan gangguan napas ringan seperti mendengkur berat atau sleep apnea, konsumsi obat tidur tanpa pemeriksaan dapat memperburuk penyumbatan napas.
Tubuh yang kehilangan kontrol pernapasan selama tidur berisiko mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu tertentu.
Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan jantung dan otak. Risiko ini mungkin tidak terasa langsung, tetapi dapat berakumulasi selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Posisi Tidur yang Baik Bisa Mempengaruhi Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya?
3. Gangguan Koordinasi dan Risiko Cedera
Pengaruh obat tidur tidak berhenti pada malam hari. Obat tertentu bertahan cukup lama di aliran darah sehingga seseorang bisa merasakan kantuk tiba-tiba di siang hari, linglung, atau kehilangan kestabilan saat berjalan.
Kondisi seperti ini meningkatkan risiko jatuh, terpeleset, atau kecelakaan saat berkendara. Pada orang lanjut usia, efek samping ini lebih kuat karena metabolisme tubuh melambat sehingga obat bertahan lebih lama. Kecelakaan kecil dapat berubah menjadi patah tulang atau memar berat.
Artikel Terkait
Tidur Tambahan Saat Weekend, Benarkah Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung 20 Persen?
Tidur dalam Gelap, Rahasia Otak Lebih Sehat dan Tidur Lebih Optimal
Benarkah Mandi Sebelum Tidur Membuat Tidur Lebih Baik dan Hidup Lebih Lama?
Posisi Tidur yang Baik Bisa Mempengaruhi Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya?
Tidur Hanya 5 Jam Sehari Bisa Kacaukan Hormon Wanita, Ini Penjelasan Medisnya