• Senin, 22 Desember 2025

Tidur Tambahan Saat Weekend, Benarkah Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung 20 Persen?

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 11:00 WIB
Apakah anda terbiasa dengan tidur tambahan saat weekend?
Apakah anda terbiasa dengan tidur tambahan saat weekend?

SURATDOKTER.comTidur adalah kebutuhan vital yang sering dikorbankan demi pekerjaan, sekolah, maupun gaya hidup modern. Akibatnya, banyak orang mengalami kekurangan tidur di hari kerja.

Belakangan ini, muncul pernyataan bahwa tidur tambahan di akhir pekan dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20 persen.

Klaim ini memicu rasa ingin tahu masyarakat: benarkah tidur balas dendam saat weekend bisa melindungi jantung?

Baca Juga: Tidur Berkualitas Bukan Sekadar Lama, Ini 7 Manfaat Tidur Nyenyak untuk Tubuh dan Pikiran

Hubungan Kurang Tidur dengan Penyakit Jantung

Kurang tidur terbukti berhubungan erat dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular. Saat tubuh tidak mendapat istirahat cukup, tekanan darah mudah naik, hormon stres (kortisol) meningkat, dan pembuluh darah lebih rentan mengalami peradangan. Kondisi ini dapat memicu serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung dalam jangka panjang.

Selain itu, kekurangan tidur berulang juga dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, dan kolesterol tinggi. Semua faktor tersebut merupakan pemicu utama penyakit jantung.

Penelitian tentang Tidur Tambahan di Akhir Pekan

Beberapa penelitian medis memberikan gambaran menarik mengenai kaitan antara catch-up sleep (tidur tambahan) di akhir pekan dengan kesehatan jantung.

  1. Studi UK Biobank (ESC Congress 2024)
    Peneliti mengikuti sekitar 90 ribu orang dewasa selama 14 tahun. Hasilnya, orang yang tidur tambahan saat akhir pekan memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah, bahkan hingga 19–20 persen dibanding mereka yang tidak menambah tidur sama sekali.

  2. Studi oleh Zhu dkk. (2024)
    Penelitian ini menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam di hari kerja lalu menambah tidur lebih dari 2 jam di akhir pekan memiliki prevalensi penyakit jantung lebih rendah. Efek ini terlihat jelas pada kelompok yang benar-benar mengalami kekurangan tidur berat.

  3. Penelitian berbasis accelerometer (2024)
    Studi lain yang menggunakan alat pengukur tidur secara objektif justru tidak menemukan hubungan kuat antara tidur tambahan dengan menurunnya insiden penyakit jantung atau kematian akibat kardiovaskular. Artinya, meskipun ada manfaat, belum bisa dipastikan berlaku untuk semua orang.

Baca Juga: Studi Mengatakan Bahwa Tubuh Manusia Bisa Membakar Hingga 480Kalori Saat Tidur

Bagaimana Tidur Tambahan Membantu Jantung?

Tidur ekstra di akhir pekan diduga memberi manfaat fisiologis yang membantu menjaga kesehatan jantung, antara lain:

  • Menurunkan kadar kortisol sehingga tekanan darah lebih stabil.
  • Membantu metabolisme gula darah agar tidak mudah mengalami resistensi insulin.
  • Mengurangi peradangan di pembuluh darah yang dapat memicu penyumbatan.
  • Memberi kesempatan jantung beristirahat karena detak jantung dan tekanan darah menurun saat tidur.

Catatan Penting dan Batasan

Meski data penelitian cukup meyakinkan, para ahli menegaskan bahwa tidur tambahan bukan pengganti pola tidur sehat setiap hari. Efek protektif tidur weekend hanya berlaku sebagai kompensasi sesekali, bukan solusi jangka panjang.

Tidur berlebihan juga bisa berdampak buruk. Jam tidur yang terlalu panjang justru dikaitkan dengan risiko obesitas, gangguan metabolisme, hingga depresi. Karena itu, rekomendasi ideal tetap 7–9 jam tidur konsisten setiap malam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Instagram, WHO, National Sleep Foundation

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X