SURATDOKTER.com - Siapa sangka, tubuh kita memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup di bawah air?
Salah satu kemampuan tersebut dikenal dengan nama diving reflex, atau refleks menyelam. Fenomena ini adalah reaksi alami tubuh terhadap air dingin yang menyentuh wajah, yang bisa membantu kita bertahan lebih lama dalam kondisi terendam.
Diving reflex bukanlah hal yang baru bagi ilmuwan, tetapi masih banyak orang yang belum familiar dengan mekanisme tubuh yang luar biasa ini.
Saat seseorang menyelam atau bahkan hanya membasahi wajahnya dengan air dingin, tubuh secara otomatis melakukan serangkaian respons yang dirancang untuk menghemat oksigen dan melindungi organ vital.
Baca Juga: Begini Tindakan Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Saat Paru-Paru Anda Terluka
Bagaimana cara kerja refleks ini, dan mengapa hal ini penting bagi kesehatan tubuh? Mari kita telaah lebih dalam.
Apa Itu Diving Reflex?
Diving reflex merupakan rangkaian reaksi tubuh yang terjadi ketika wajah seseorang terkena air dingin atau saat mereka menyelam ke dalam air.
Begitu wajah terpapar air dingin, tubuh merespons dengan cara memperlambat detak jantung dan mengurangi aliran darah ke bagian tubuh yang lebih jauh, seperti tangan dan kaki.
Sebaliknya, aliran darah akan lebih difokuskan ke organ-organ penting, terutama otak dan jantung, yang membutuhkan oksigen lebih banyak.
Proses ini terjadi dalam waktu singkat, dengan tujuan untuk menghemat oksigen yang ada, memungkinkan tubuh untuk bertahan lebih lama di dalam air.
Fenomena ini sangat bermanfaat untuk hewan laut yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam air, tetapi juga berguna bagi manusia yang melakukan aktivitas menyelam atau berada dalam kondisi darurat.
Bagaimana Proses Diving Reflex Terjadi?
Refleks ini dimulai saat air dingin menyentuh wajah, terutama bagian hidung dan mulut. Sensor di wajah kemudian mengirimkan sinyal ke otak, yang memicu pengurangan detak jantung dan penurunan aliran darah ke tubuh bagian luar.
Ini mengurangi pengeluaran energi tubuh dan memastikan bahwa tubuh dapat memaksimalkan penggunaan oksigen yang tersedia.
Penurunan detak jantung ini dikenal sebagai bradikardia, yang bertujuan untuk memperlambat penggunaan oksigen oleh tubuh.
Artikel Terkait
Sering Mengantuk di Siang Hari? Ini 7 Tips Ampuh Agar Tetap Segar dan Fokus!
Kerja Terus Tapi Stres? Ini Cara Mengatur Waktu agar Tidak Burnout
Perjalanan Dietku: Turun 30 Kg Tanpa Obat, Cukup dengan Konsistensi dan Gaya Hidup Sehat
Musim Dingin dan Fenomena Bediding: Kenali Dampaknya bagi Kesehatan Kulit dan Pernapasan
Beda Sehari, Ini Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Versi Pemerintah dan Muhammadiyah