• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Apa Itu Sugar Rush pada Anak, Benarkah Bisa Bikin Hiperaktif?

Photo Author
- Senin, 13 Mei 2024 | 07:30 WIB
Sugar rush pada anak (Freepik/freepik)
Sugar rush pada anak (Freepik/freepik)

Dalam hal ini, terjadi gangguan antarsel otak dalam berkomunikasi sebab terjadi resistensi insulin, hormon yang penting untuk fungsi otak.

Selain itu, gula dalam kadar tinggi dapat menyebabkan gangguan neurotransmiter yang berperan dalam menjaga kestabilan suasana hati sehingga rewel dan cemas.

Parahnya, kadar gula berlebih dapat memicu radang sel hipokampus yang berperan dalam mengatur, menyimpan, dan menghubungkan ingatan dengan indera dan emosi.

2. Memperburuk Penglihatan

Penelitian dalam jurnal Investigate Opthalmology & Visual Sciences menemukan bahwa gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit mata.

Gangguan penglihatan tersebut misalnya adalah pembengkakan mata dan pengkaburan penghilatan. 

3. Gangguan Pencernaan

Anak yang kerap mengonsumsi makanan mengandung gula seperti permen atau kue dapat mengalami masalah pencernaan.

Hal itu terjadi karena Gula dapat menyebabkan asam lambung dan tidak optimal penyerapan vitamin serta mineral.

Baca Juga: Benarkah Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein Berbahaya bagi Anak? Simak Dampaknya!

4. Penyempitan Saluran Pernapasan

Berdasarkan penelitian dari Nestle Research Center di Swiss, asupan gula yang tinggi menyebabkan peradangan dan alergi pada sistem pernapasan.

Peradangan tersebut menyempitkan saluran udara dan memproduksi lendir yang menimbulkan gejala mengi, sesak napas, dan asma.

Hal ini juga berkaitan dengan anak yang memiliki riwayat asma sebaiknya dibatasi dalam mengonsumsi makanan manis.

5. Memicu Eksim

Eksim merupakan peradangan pada kulit yang menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun atau lebih.

Berdasarkan penelitian National Eczema Association, makanan tinggi gula dapat memicu peradangan pada kulit seperti eksim akibat lonjakan insulin. 

6. Gangguan Tidur

Lonjakan energi akibat berhubungan dengan gangguan pola tidur anak karena membuat susah rileks dan tertidur.

Sejalan dengan hal tersebut, terdapat juga pengaruh hormon dan neurotransmitter yang berkaitan dengan siklus tidur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X