SURATDOKTER.com - Wanita hamil disarankan untuk menghindari minuman beralkohol karena mampu memberikan dampak buruk pada ibu maupun janin itu sendiri.
Mengapa konsumsi alkohol berbahaya untuk ibu hamil? Risiko alkohol pada ibu hamil dapat mengakibatkan cacat janin. Selain cacat janin, risiko alkohol pada ibu hamil dapat berupa keguguran, lahir prematur.
Namun tahukah anda, bahaya alkohol untuk ibu hamil sangat berdampak buruk pada janin, sehinggal dapat menyebabkan cacat janin, janin mengalami gangguan pertumbuhan, cacat fisik, perilaku, serta mempengaruhi sintem saraf pusat dan juga otak.
Menurut sumbernya, alkohol yang dikonsumsi oleh sang ibu dapat masuk melalui aliran darah melalui plasenta, dan langsung ke janin.
Baca Juga: Manfaat Morning Sickness bagi Janin yang Wajib Ibu Hamil Ketahui
Cacat janin ini dikenal dengan istilah Fetal Alcohol Syndrom (FAS) atau gangguan syndrom alkohol janin, yang mana istilah ini diperkenalkan pada tahun 1973.
Fetal Alcohol Syndrom dapat disebabkan karena adanya paparan alkohol sebelum janin lahir, yang berarti janin terpapar alkohol yang diminum oleh ibu. Alkohol dalam darah ibu berpindah ke janin melalui tali pusat.
Sampai saat ini tidak diketahui jumlah alkohol yang aman selama kehamilan atau ketika mencoba untuk hamil. Semua jenis alkohol berbahaya termasuk bir dan anggur.
Tanda atau Gejala FAS
FAS mengacu pada diagnosis yang dapat terjadi pada seseorang yang terpapar alkohol sebelum lahir, kondisi ini dapat mempengaruhi setiap orang dengan gejala yang berbeda - beda yang dapat berkisar dari ringan atau parah. Seseorang dengan FAS mungkin memiliki tanda berikut:
1. Memiliki tampilan fisik yang tidak normal
Gejala fisik yang dapat berupa mulcul berupa cetakan halus pada hidung serta bibir atas, memiliki bibir yang tipis, mata berukuran kecil.gangguan pendengaran, memiliki tinggi badan yang kurang dari rata - rata, berat badan rendah, gangguan penglihatan, kelainan pada bentuk tubuh, serta lingkar kepala yang kecil.
2. Masalah intelektual
Masalah intelektual biasanya berkaitan dengan sistem saraf pusat SSP yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. kedua sistem ini bekerja sama dalam mengendalikan seluruh aktivitas di dalam tubuh yang disadari ataupun tidak disadari.
Biasanya anak-anak memiliki IQ rendah atau cacat intelektual, keterlambatan perkembangan, perilaku hiperaktif, terlambat dalam berbicara, mudah mengubah suasana hati atau suasana hati , memiliki ingatan yang buruk, stres, depresi, peningkatan rasa cemas.
3. Perubahan perilaku
Anak dengan Fetal Alcohol Syndrom biasanya memiliki perilaku yang berbeda dengan anak normal pada biasanya, mereka biasanya memiliki perilaku yang sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, keterampilan penalaran yang buruk, sulit mengontrol tindakan dan juga prilaku, sulit untuk melakukan perencanaan.
Baca Juga: Hati-Hati! Penggunaan Alkohol dan Diabetes Bisa Sangat Berbahaya, Inilah Alasannya
Artikel Terkait
Peneliti Jepang Mengembangkan Bayi Laboratorium untuk Mengatasi Infertilitas dan Cacat Lahir...
Waspadai 6 Tanda Awal Perlemakan Hati Non-alkohol Ini Agar Tetap Aman
Hati-Hati! Penggunaan Alkohol dan Diabetes Bisa Sangat Berbahaya, Inilah Alasannya
Makna di Balik Tendangan Janin
Ibu Hamil Menderita Epilepsi, Adakah Risikonya pada Janin dalam Kandungan? Simak Penjelasannya!