Hormon-hormon ini berperan dalam memperbaiki suasana hati, menstabilkan tekanan darah, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, tak heran jika beberapa pasien yang rutin berdoa menunjukkan pemulihan yang lebih baik dalam menghadapi penyakit kronis seperti kanker atau jantung.
Doa dan Kesehatan Mental
Dalam ranah psikologi, doa sering dikaitkan dengan peningkatan daya tahan mental dan pengendalian emosi. Orang yang menjadikan doa sebagai rutinitas cenderung memiliki resiliensi lebih tinggi saat menghadapi masalah. Mereka mampu berpikir lebih jernih dalam situasi penuh tekanan dan tidak mudah hanyut dalam kecemasan.
Efek ini bahkan terlihat pada penderita depresi ringan hingga sedang. Doa memberikan rasa memiliki, harapan, dan arah hidup yang jelas—faktor-faktor yang sangat dibutuhkan dalam proses pemulihan psikologis.
Apakah Efeknya Hanya pada Orang Beragama?
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa efek positif ini tidak semata-mata tergantung pada agama atau keyakinan tertentu. Yang paling berpengaruh adalah kualitas dan kedalaman keterlibatan mental saat berdoa.
Artinya, doa yang dilakukan dengan kesadaran penuh, keyakinan, dan ketenangan bisa berdampak nyata, terlepas dari latar belakang spiritual seseorang.
Baca Juga: 4 Tipe Bullying dan Tips Bagaimana Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Kini, sains membantu membuka tabir yang selama ini hanya diyakini lewat iman. Doa ternyata bukan sekadar bentuk pengharapan atau permohonan. Ia adalah latihan batin yang mampu memengaruhi struktur dan fungsi otak, memperbaiki suasana hati, bahkan mendukung proses penyembuhan tubuh.
Jadi, jika ada yang mengira doa hanya soal spiritualitas, kini saatnya melihatnya dari sudut yang lebih luas. Di balik keheningannya, doa membawa perubahan nyata—baik untuk pikiran, tubuh, maupun jiwa.***
Artikel Terkait
Studi Mengungkapkan Bahwa Berbicara Dengan Orang Toksik Bisa Menguras Tenaga
Studi Terbaru Mengatakan Bahwa Manusia Bukanlah Berasal Dari Sperma Juara, Namun Sperma yang Dipilih Oleh Telur Wanita
Studi : Anak yang Kerap Dimarahi dan Dipukul Orang Tua Berisiko Alami Penyusutan Volume Otak serta Gangguan Cemas dan Depresi
Studi Terbaru Mengungkapkan Bahwa Berpelukan Atau Perasaan Dicintai Bisa Mengubah Gen Bahkan Menghentikan Proses Peradangan
Studi Mengungkapkan Bahwa Marahnya Ayah Akan Lebih Diingat Daripada Ibu, Walaupun Marahnya Ayah Lebih Jarang