SURATDOKTER.com - Kita semua pasti pernah dengar nasihat ini: “Biar ginjal sehat, minum air putih yang banyak!” Kalimat itu seolah sudah jadi mantra wajib dalam dunia kesehatan.
Setiap kali kita merasa lemas, pusing, atau bahkan jerawatan, saran yang muncul selalu sama, minum air putih. Seolah air putih merupakan jawaban dari segala problematika tubuh. Tapi... benarkah semakin banyak minum air putih, maka ginjal kita otomatis jadi lebih sehat?
Fakta menariknya, tidak selalu demikian. Memang benar bahwa tubuh kita butuh air untuk berfungsi optimal. Namun jika kamu berpikir minum air putih sebanyak-banyaknya pasti selalu baik dan pasti bikin ginjal sehat, kamu bisa jadi sedang percaya mitos yang menyesatkan.
Baca Juga: Benarkah Bayi di Bawah 6 Bulan Tidak Diperbolehkan Minum Air Putih?
Mitos Populer: "Semakin Banyak Minum Air, Semakin Sehat Ginjal"
Sekilas terdengar masuk akal. Ginjal memang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah lewat urin. Maka, semakin banyak air yang masuk, semakin lancar proses penyaringan, dan semakin sehat ginjal, kan?
Sayangnya, tubuh manusia tidak bekerja sehitam-putih itu.
Ginjal manusia punya kapasitas kerja yang luar biasa, tapi juga punya batas. Ketika kamu memaksa tubuh menerima air jauh lebih banyak dari kebutuhan hariannya, ginjal justru harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan cairan.
Kalau ini terjadi terus-menerus, risikonya bukan hanya membuatmu bolak-balik ke kamar mandi, tapi juga bisa menyebabkan gangguan elektrolit dalam tubuh.
Dalam kasus ekstrem, kondisi ini dikenal dengan nama hiponatremia—kadar natrium dalam darah turun drastis karena terlalu banyak cairan. Ini bisa berakibat fatal.
Jadi, Berapa Banyak Air yang Sebenarnya Dibutuhkan Tubuh?
Kebutuhan air setiap orang berbeda-beda. Faktor seperti berat badan, aktivitas harian, suhu lingkungan, dan kondisi kesehatan sangat memengaruhi seberapa banyak air yang harus dikonsumsi. Standar “8 gelas sehari” merupakan patokan umum, bukanlah hukum mutlak.
Kamu yang bekerja di ruangan ber-AC seharian tentu butuh air berbeda dengan seseorang yang bekerja di lapangan di bawah terik matahari.
Bahkan seseorang yang sedang demam atau diare pun butuh hidrasi lebih banyak dari biasanya. Jadi, kuncinya bukan pada seberapa banyak minum air, namun perlu memperhatikan kecukupannya.
Tubuh manusia sebenarnya sangat pintar. Saat kamu kehausan, maka itu merupakn sinyal dari tubuh bahwa kamu memerlukan cairan.
Maka, mendengarkan rasa haus adalah langkah awal terbaik untuk hidrasi yang sehat. Jangan terlalu memaksakan minum air hanya demi memenuhi “target” yang kamu lihat di media sosial.
Artikel Terkait
ini Dia Resiko Saat Kebanyakan Minum Air Putih!
Bahaya Minum Air Putih Terlalu Banyak: Dari Keracunan Hingga Kematian Mendadak! Kw utama : minum air berlebihan berbahaya