• Senin, 22 Desember 2025

Cek Kesehatan Gratis dan Banyaknya Penyakit yang Sudah Tidak Dicover BPJS

Photo Author
- Minggu, 30 Maret 2025 | 04:23 WIB
Cek kesehatan  (Widhy Lutfiah Marha )
Cek kesehatan (Widhy Lutfiah Marha )

   

SURATDOKTER.com- Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun mulai mengimplementasikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat di puskesmas.

Program ini diharapkan mampu memudahkan masyarakat untuk mendetksi dini penyakit serta meningkatka layanan kesehatan preventif.

Di Kota Madiun, warga dapat mengakses layanan ini melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM), sedangkan di Kabupaten Madiun, sebanyak 26 puskesmas telah siap melayani pemeriksaan gratis.

Program ini ditujukan agar dapat mencegah angka penyakit tidak menular seperti kardiovaskular. Selain itu, pemerintah juga menyediakan solusi untuk para lansia yang kesulitan mengakses aplikasi, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan mudah.

Cek Kesehatan Gratis dan Sedikitnya Penyakit yang Dicover BPJS

Sekilas, program cek kesehatan gratis di puskesmas memang memberikan harapan bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Akan tetapi, justru banyak penyakit yang sudah tidak dicover BPJS membuat masyarakat khawatir dengan kenyataan tersebut.

Baca Juga: 180Ribu Warga Indonesia Dinyatakan Terkena Prediabetes dan Hipertensi Setelah Melakukan Cek Kesehatan Gratis

Hal ini membutuhkan masyarakat cemas ketika membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Cek kesehatan gratis yang seharusnya menjadi gerbang menuju kesehatan yang terjangkau, kini terasa seperti jalan buntu.

Jika dulu masyarakat merasa terbantu dengan cakupan BPJS yang cukup luas, kini situasinya berbeda. Banyak penyakit yang sudah dikeluarkan dari daftar tanggungan BPJS yang sebelumnya masih bisa diklaim.

Hal ini tentu menjadi pukulan bagi masyarakat, terutama mereka yang mengandalkan BPJS sebagai satu-satunya akses untuk mendapatkan perawatan medis.

Ironisnya, di saat semakin banyak penyakit yang tidak lagi dicover, pemerintah justru berencana menaikkan iuran BPJS tahun ini. Artinya, rakyat harus membayar lebih banyak, tetapi mendapatkan manfaat yang semakin terbatas. Ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah sistem kesehatan kita benar-benar berpihak pada rakyat, atau justru semakin membebani mereka?

Pelayanan kesehatan seharusnya tidak hanya sekadar memberikan akses cek kesehatan gratis di puskesmas. Masyarakat butuh kepastian bahwa ketika mereka sakit, mereka tidak harus merogoh kocek lebih dalam hanya karena penyakitnya tidak lagi masuk dalam daftar tanggungan BPJS. Jika hal ini terus berlanjut, maka jaminan kesehatan yang seharusnya menjadi hak rakyat bisa berubah menjadi beban yang semakin berat.

Pemotongan dana kesehatan dalam APBN menjadi sinyal buruk bagi layanan kesehatan di sistem kapitalisme saat ini. Ketika anggaran dipangkas, otomatis banyak sektor dalam dunia medis yang terkena dampaknya, mulai dari fasilitas rumah sakit, ketersediaan obat, hingga kualitas pelayanan bagi masyarakat.

Jika kesehatan bukan lagi prioritas utama, maka bagaimana nasib rakyat yang bergantung pada layanan kesehatan publik?

Di tengah kondisi ini, pemerintah tetap menawarkan cek kesehatan gratis di puskesmas. Namun, pertanyaannya, apakah ini benar-benar solusi atau sekadar pelipur lara? Seperti permen dengan pemanis buatan, cek kesehatan gratis mungkin terasa manis di awal, tetapi tidak memberikan manfaat yang cukup untuk jangka panjang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X