Pengertian Puasa Mutih dan Efeknya bagi Kesehatan, Apakah Aman?

SURATDOKTER.com - Mutih atau puasa mutih merupakan tradisi Indonesia yang dilakukan secara turun temurun. Biasanya, seseorang dengan kebudayaan Jawa menjalankan tradisi ini.

Selain itu, puasa mutih juga diklaim memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Namun, benarkah puasa mutih punya manfaat bagi kesehatan, atau malah berbahaya? Berikut penjelasannya!

Pengertian Puasa Mutih

Puasa mutih adalah jenis puasa, di mana Anda hanya makan makanan yang berwarna putih atau tidak berwarna dan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gula, garam, dan bumbu lainnya.

Dalam banyak adat dan kepercayaan, puasa ini sering kali dikaitkan dengan aktivitas spiritual atau keagamaan.

Baca Juga: Tips Cegah Maag Kumat Saat Puasa, Salah Satunya Kurangi Konsumsi Minuman Berkafein Saat Sahur

Contohnya, puasa mutih adalah puasa yang diyakini menjadi salah satu tradisi Jawa Kuno.

Konsep puasa mutih dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya atau agama di mana puasa dipraktikkan.

Ada yang menggunakannya sebagai sarana disiplin diri, sebagai sarana pemurnian spiritual, atau untuk meningkatkan fokus.

Misalnya, kegiatan ini biasanya dijadikan sebagai cara untuk membersihkan diri calon pengantin sebelum menikah.

Jadi, bagi calon pengantin yang akan menikah dengan menggunakan adat Jawa, biasanya disarankan untuk berpuasa terlebih dahulu.

Puasa mutih dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, dimulai dari 3 hari atau bahkan beberapa minggu (40 hari), tergantung tujuannya.

Apa saja Manfaat Puasa Mutih bagi Kesehatan?

Sebenarnya hingga saat ini belum ada penelitian yang dapat mendukung manfaat puasa mutih.

Puasa mutih sama saja dengan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Kemudian, karbohidrat yang banyak dikonsumsi tersebut dapat mempercepat laju metabolisme tubuh.

Selain itu, karbohidrat dapat berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh Anda. Dengan demikian, puasa dapat dikatakan memfasilitasi produksi energi secara cepat.