Pengertian Puasa Mutih dan Efeknya bagi Kesehatan, Apakah Aman?

Dalam beberapa situasi, ahli diet sering kali menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak.

Tentu saja dampaknya terhadap tubuh akan berbeda-beda tergantung pada jenis karbohidrat yang Anda makan.

Saat Anda puasa mutih, Anda hanya mengonsumsi nasi putih, di mana makanan ini merupakan karbohidrat sederhana.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat pada awalnya dapat membantu orang menurunkan berat badan.

Maka dari itu, biasanya diet tinggi karbohidrat aman dilakukan. Namun, dengan catatan hanya dalam jangka waktu yang sebentar.

Baca Juga: Manfaat Puasa bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani

Risiko yang Harus Diperhatikan Sebelum Puasa Mutih

Meski dinilai baik untuk tubuh, tetapi Anda tidak bisa melakukan mutih untuk waktu yang lama.

Sebab, tubuh kita tetap membutuhkan zat-zat seperti gula, garam, dan zat lainnya. Hal ini juga disampaika oleh Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes.

Selain itu, selama melakukan puasa mutih, Anda tidak hanya mengurangi gula dan garam, tetapi juga mengonsumsi lebih sedikit protein.

Tubuh kita akan mulai mengalami penurunan fungsi jika kekurangan protein selama tiga sampai tujuh hari.

Penurunan fungsi tersebut di antarannya lemas, dan kemudian terjadi penurunan massa otot.

Hal tersebut juga akan terjadi apabila Anda melakukan puasa mutih selama 40 hari. Jadi bisa dibilang mutih selama 40 hari itu sangatlah berisiko.

Selain kekurangan protein yang akan membuat tubuh mengalami penurunan fungsi, Anda juga akan kekurangan vitamin dan mineral seperti zat besi. Akibatnya, Anda bisa mengalami anemia.

Lebih buruk lagi, mereka yang puasa mutih selama 40 hari berisiko mengalami melemahnya sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit ganas.

Baca Juga: Catat, Inilah Rekomendasi Menu Buka Puasa Anjuran Rasulullah SAW yang Baik untuk Menjaga Stamina Tubuh saat Jalani Ibadah Ramadan 2024