psikologi

Studi: Gen Z Merasa Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Ruang Publik, Berkaitan dengan Privasi

Sabtu, 9 Agustus 2025 | 17:57 WIB
Studi: Gen Z risih saat melihat ibu menyusui di ruang publik

SURATDOKTER.com - Menyusui adalah proses alami yang menjadi bagian penting dari tumbuh kembang bayi. Meski demikian, di Indonesia, aktivitas ini masih sering memunculkan perdebatan, terutama ketika dilakukan di ruang publik.

Tidak sedikit ibu yang merasa canggung, dan sebagian orang di sekitarnya pun merasakan ketidaknyamanan.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan Health Collaborative Center (HCC) dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia 2025 mengungkap fakta menarik terkait persepsi masyarakat terhadap ibu menyusui di tempat umum.

Penelitian ini dilakukan secara daring dengan melibatkan 731 responden dari berbagai latar belakang.

Baca Juga: Induksi Laktasi: Menyusui Bayi Adopsi Tanpa Perlu Hamil Dahulu Sebelumnya

Persepsi Negatif yang Masih Melekat

Peneliti utama HCC, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, menuturkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia masih memandang negatif aktivitas menyusui di tempat umum.

Pandangan kontra ini bukan berarti menolak keberadaan ibu menyusui, tetapi lebih kepada rasa tidak nyaman ketika melihatnya.

Ada empat bentuk persepsi negatif yang ditemukan. Pertama, hampir 30 persen responden merasa tidak nyaman saat berada di dekat ibu yang sedang menyusui di ruang publik. Kedua, sekitar 30 persen mengaku merasa gelisah saat melihatnya.

Ketiga, 29 persen berpendapat bahwa sebaiknya menyusui dilakukan di tempat khusus, bukan di area umum. Keempat, setengah dari responden menolak jika ibu menyusui tanpa menggunakan penutup atau nursing cover.

Temuan ini menjadi perhatian khusus, karena menunjukkan bahwa menyusui di ruang publik masih dianggap bukan perilaku yang sepenuhnya wajar.

Padahal, dari sisi kesehatan, menyusui kapan dan di mana saja adalah kebutuhan biologis yang seharusnya mendapat dukungan.

Lokasi yang Paling Banyak Mendapat Penolakan

Beberapa lokasi umum yang mendapat tingkat penolakan tertinggi antara lain transportasi umum seperti KRL atau MRT (33,8 persen), taman atau ruang terbuka hijau (34,6 persen), kafe (32,8 persen), dan tempat makan (30,6 persen).

Alasan yang muncul bervariasi, mulai dari ketidaknyamanan visual hingga anggapan bahwa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.

Baca Juga: Pria Ini Mengamuk Ketika Ditegur Oleh Wanita Menyusui Karena Merokok di Tempat yang Tidak Diperbolehkan

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB