SURATDOKTER.com - Pernahkah kamu berpura-pura sakit atau mengarang memiliki suatu masalah kesehatan hanya untuk mencari perhatian? Jika ya, berkemungkinan besar itu adalah gangguan buatan.
Kondisi ini juga dikenal dengan gangguan buatan atau factitious disorder. Keadaan ini melibatkan rekayasa media untuk orang lain yang mereka rawat.
Namun, hal ini sulit diidentifikasi karena mirip dengan gangguan masalah kesehatan mental lainnya. Apa itu? Baca selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Factitious Disorder
Factitious Disorder atau gangguan buatan diartikan sebagai gangguan kepribadian yang nyata, ditandai dengan klaim palsu tentang cedera atau penyakit yang dibuat sendiri.
Biasanya gangguan ini seringkali terjadi pada wanita daripada pria, terutama yang mempunyai latar belakang di bidang kesehatan.
Baca Juga: Dampak Gangguan Kepribadian Histrionik yang Hobi Drama jika Tak Ditangani dengan Tepat
Ini digunakan oleh banyak orang dengan gangguan buatan untuk kepentingan pribadi.
Factitious Disorder dan Pura Sakit Pura-Pura memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Keduanya adalah seseorang yang berpura-pura sakit secara fisik, namun motif dua hal ini berbeda.
Insentif untuk gangguan buatan tidak jelas dan hanya fokus untuk memainkan peran sebagai orang sakit untuk menarik perhatian medis juga orang lain.
Dan hal ini tampaknya tidak menguntungkan apapun bagi penderita gangguan buatan.
Sedangkan berpura-pura sakit, mereka cenderung memiliki tujuan lain dan akan memperoleh suatu manfaat dari hal ini. Misalnya untuk menghindari sekolah, pekerjaan, atau keuntungan lainnya.
Gangguan buatan terdiri atas beberapa jenis yang diidentifikasi oleh peneliti, yaitu :
- Gangguan buatan dengan gejala psikologis
- Gangguan buatan dengan gejala fisik
- Gangguan buatan dengan gejala fisik dan psikologis
- Gangguan buatan yang tidak dapat dijelaskan secara spesifik
Gejala dan Penyebab Factitious Disorder
Sulit untuk mengetahui apakah seseorang memang mengalami gangguan buatan. Hal ini disebabkan oleh hal nyata ataukah rekayasa semata.
Karena mereka yang terdampak gangguan buatan sering merasa memiliki gejala-gejala yang diperlukan untuk mendapatkan bantuan medis.