SURATDOKTER.com - Kita pasti kerap kali melihat beberapa trend yang beredar di media sosial, sehingga kita sering kali terpengaruh dan pengen mengikuti trend yang ada.
Fenomena ini biasa disebut dengan FOMO, perasaan takut kehilangan momen atau ketinggalan jaman jika tidak mengikuti trend yang ada.
Seperti contoh, makanan Gohyong di Cikini yang viral di TikTok sontak orang-orang berbondong-bondong ke Cikini untuk membeli Gohyong.
Baca Juga: Punya Masalah Kesehatan Mental Pertanda Lemah? Cek Juga Mitos Lainnya!
Apa itu Fomo?
FOMO merupakan singkatan dari "Fear of Missing Out", atau dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai "Ketakutan Ketinggalan".
Istilah ini mengacu pada perasaan kecemasan atau kegelisahan yang dirasakan seseorang ketika mereka merasa bahwa orang lain sedang mengalami pengalaman atau melakukan aktivitas yang menyenangkan atau penting, sementara mereka sendiri tidak ikut serta.
FOMO sering kali muncul dalam konteks media sosial, di mana seseorang melihat postingan teman atau orang lain tentang acara sosial, perjalanan, atau kegiatan lain yang terlihat menarik.
FOMO bisa memicu seseorang untuk merasa perlu terlibat dalam berbagai aktivitas atau merasa tidak puas dengan keputusan yang mereka ambil karena takut akan melewatkan pengalaman yang lebih baik atau lebih penting.
tentunya hal ini dapat mengarah pada perilaku impulsif, kekhawatiran berlebihan, dan merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri.
Jika tidak diatasi dengan baik perilaku FOMO ini dapat membahayakan kesehatan mental.
Pentingnya kesadaran untuk memahami bahwa apa yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan realita kehidupan yang ada.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Overthinking untuk Mendapatkan Ketenangan Jiwa dan Kehidupan yang Lebih Damai
Dampak Buruk Fomo bagi Kesehatan Mental
FOMO atau "Fear of Missing Out" dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Beberapa dampak negatifnya yakni:
1. Kecemasan dan Stres Berlebihan
Merasa perlu untuk terus-menerus memeriksa media sosial atau merasa tertekan karena tidak bisa berpartisipasi dalam semua aktivitas yang terlihat menarik bagi orang lain dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang berlebihan.