Sangat Bepengaruh! Ini Efek Trauma Masa Kecil terhadap Pola Komunikasi Dewasa

Efek trauma masa kecil terhadap pola komunikasi dewasa bisa bikin hubungan sosial jadi renggang.

Baca Juga: Apa Benar Tidak Boleh Paksa Anak Untuk Sikat Gigi, Nanti Trauma: Berikut Tips Untuk Membuat Anak Menyukai Menggosok Gigi

Kamu nggak sepenuhnya hadir dalam percakapan karena otakmu sibuk menghadapi “ancaman” yang sebenarnya nggak nyata. Hasilnya, komunikasi jadi dingin dan kurang nyambung.

Takut Dekat tapi Juga Takut Sendiri

Nah, bagian ini sering banget dialami banyak orang. Di satu sisi, kamu pengen banget dekat sama seseorang, tapi di sisi lain, kamu juga takut disakiti.

Trauma masa kecil bisa ngebentuk attachment issue, di mana kamu sulit percaya sama orang lain. Kadang kamu bisa jadi terlalu nempel dan posesif, tapi di saat lain kamu menjauh tanpa alasan jelas.

Inilah efek trauma masa kecil terhadap pola komunikasi dewasa yang paling rumit: kamu ingin dicintai, tapi cara kamu mengungkapkannya malah bikin orang menjauh.

Akhirnya, kamu capek sendiri, bukan karena nggak bisa cinta, tapi karena nggak tahu gimana caranya berkomunikasi tanpa luka ikut campur.

Cara Berdamai dengan Luka Lama

Tenang, luka masa kecil itu bukan akhir segalanya. Kamu masih bisa sembuh dan belajar komunikasi yang sehat.

Mulai dari hal kecil dulu, kayak nulis jurnal buat kenal sisi dirimu yang terluka (inner child), meditasi, atau cari bantuan profesional.

Baca Juga: Mengenal PTSD: Dampak Trauma Psikologis dan Tips Mengatasinya

Terapi dan refleksi diri bisa bantu kamu memahami akar masalah dari cara kamu bicara dan merespon.

Berdamai bukan berarti melupakan, tapi memahami. Saat kamu mulai sadar kalau ada efek trauma masa kecil terhadap pola komunikasi dewasa, kamu jadi lebih bisa kontrol diri dan nggak mudah terbawa emosi.

Komunikasi sehat dimulai dari hubungan yang sehat dengan diri sendiri dulu, baru ke orang lain.

Pada akhirnya, nggak ada masa lalu yang benar-benar hilang, tapi kamu bisa memilih untuk nggak terus hidup dalam bayangannya. Efek trauma masa kecil terhadap pola komunikasi dewasa memang nyata, tapi bukan berarti kamu nggak bisa berubah.

Dengan kesadaran, penerimaan, dan keberanian buat sembuh, kamu bisa membangun pola komunikasi yang lebih hangat, jujur, dan penuh kasih, tanpa harus terus dikendalikan oleh luka lama.